DOKUMENTASI SKRIPSI
Terpikir, dari pada skripsi ini hilang. Maka saya publish saja. Silakan jika tertarik dengan kritik sastra.
SELAMAT MEMBACA!
GAMBARAN MODERNITAS MASYARAKAT RUSIA ABAD XIX DALAM CERPEN СКУЧНАЯ ИСТРИЯ 'SKUCHNAYA ISTORIYA’ “RIWAYAT YANG MEMBOSANKAN” KARYA ANTON CHEKOV
RAGANGAN
diajukan untuk menempuh Seminar Ragangan
pada Program Studi Sastra Rusia
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
Disusun oleh:
Ardyanti Laksitaningtyas
PROGRAM STUDI SASTRA RUSIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra sering kita jumpai dimana-mana. Banyak orang menggunakan karya sastra sebagai bentuk untuk mengapresiasikan perasaan. Damono ( 1984 : 10) mengatakan bahwa lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium : bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu adalah merupakan suatu kenyataan sosial. Dengan diungkapkan di atas bahwa sastra adalah ungkapan sosial, ini dapat dikatakan bahwa sastra merupakan gambaran situasi yang tejadi pada masa tertentu.
Karya sastra terbagi menjadi beberapa bagian. Ada novel, drama, puisi, dongeng, lagu, novelet, dan cerpen. Cerpen merupakan karya sastra yang lebih pendek dari novel. Cerpen atau Cerita pendek adalah bentuk karya sastra naratif, yang menampilkan cerminan sebuah episode dalam kehidupan seorang tokoh. Jadi, secara lebih luas dapat dikatakan bahwa penulis cerpen menampilkan jumlah tokoh yang terbatas, tidak ada perkembangan karakter tokoh dan tidak memiliki latar seperti apa yang terdapat dalam novel menurut Turayev dalam (Bernadette 2006 : 1)
Dalam cerpen hampir semua tema bisa diangkat. Baik tema romantis atau percintaan, kriminal, politik, budaya, bahkan sosial. Sosial atau sosiologi sendiri menurut Emile Durkheim adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial
adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu. Kehidupan setiap tokoh yang diciptakan dalam sebuah cerpen merupakan sebuah keadaan sosial yang melibatkan keadaan sekitar.
Kehidupan ini sering pengarang ungkapkan dalam karya sastra, termasuk juga dalam cerpen. Di dalamnya sering diangkat kehidupan sosial yang diceritakan. Karya yang berhubungan dengan kehidupan sosial bisa berupa karya fiksi ataupun non fiksi. Dalam karya fiksi dan non fiksi tetap memiliki beberapa faktor yang mendukung karya itu bisa terbentuk. Faktor yang mendukung bisa sejarah, kepengarangan, budaya dan situasi sosial itu sendiri.
Perubahan sosial dan budaya dalam pemerintahan membawa konsekuensi pada hubungannya dengan karya seni Rusia termasuk sastra. Kemudian membawa karya kepada kebebasan penuh dan terkadang dihadapkan pada permintaan dan selera pasar. Namun demikian penulis-penulis terus lahir di tengah perubahan sosial politik yang mempengaruhi kehidupan kesusastraan Rusia (A. Fahrurodji : 2005)
Anggapan tersebut yang kemudian muncul karya-karya khususnya cerpen yang berbau sosial dan politik Rusia pada zaman tersebut. Menurut Tarigan (1992: 177), cerpen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Isi cerpen singkat, padu, dan intensif
2. Unsur utama cerpen yaitu adegan, tokoh dan gerak
3. Bahasanya tajam, sugestif dan menarik perhatian
4. Harus mempunyai seorang pelaku utama
5. Harus mempunyai efek atau kesan yang menarik
6. Harus menimbulkan satu efek dalam pikiran pembaca. tergantung pada satu situasi dan menyajikan satu emosi
7. Memberikan impresi tunggal dan satu kebulatan efek.
Ketujuh ciri-ciri cerpen di atas secara umum juga menjado ciri-ciri cerpen Rusia pada umumnya.
Tema masalah sosial sering diangkat menjadi sebuah tema karya sastra. Masalah adalah ketidaksesuaian yang signifikan dan tidak diinginkan, antara standar kebersamaan dan kondisi nyata seperti yang dikatakan Robert K. Merton. Sedangkan masalah sosial adalah suatu atau kondisi sosial yang dievaluasi oleh orang-orang sebagai suatu situasi atau kondisi yang tidak mengenakkan atau situasi problematik (Pincus & Minahan, 1975) Masalah-masalah ini yang kemudian dijadikan tema dan digunakan pengarang sebagai bentuk cerminan, kritikan atau afirmasi tentang keadaan sekitar yang sedang terjadi atau akan dibuat terjadi.
Anton Chekov merupakan sastrawan Rusia yang berpengaruh pada akhir abad ke-19. Dia banyak menciptakan karya sastra berupa novel, drama dan cerpen. Karya Anton Chekov banyak yang terkenal. Burung Camar, Paman Vanya, Tiga Saudari, dan Kebun Ceri adalah contoh karya sastra yang terkenal. Bahkan keempat karya ini sering sekali ditampilkan dalam pementasan di Theater Seni Moskow.
Anton Chekov dikenal sebagai pengarang yang satir dengan realisme sosiall yang tidak hanya menyenangkan saja maupun sekedar sebagai alat propaganda (S Yoga : 2007) banyak novel yang mengandung satir untuk menunjukan protes terhadap kondisi pada zaman tersebut. Beberapa karya yang menunjukan satirnya seorang Anton Chekov adalah kenangan cinta, pengakuan, dan matinya seorang buruh kecil. Ciri cerpen Chekov adalah dengan menggunakan bahasa sehari-hari dan memasukan unsur parodi yang diselingi dengan humornya (Zeffry, 1999:58)
Pada tahun 1889, muncullah karya Anton Chekov yang berjudul “Riwayat yang Membosankan” bertemakan sosial kehidupan. Masalah yang dikembangkan sebenarnya adalah masalah sederhana yang setiap orang biasanya pernah mengalaminya. Rutinitas yang berjalan terus-menerus yang kemudian menimbulkan rasa bosan. Perubahan orang-orang disekitar yang juga menjadi tekanan yang kemudian dianggap sebagai masalah oleh tokoh utama. Ia merasa orang-orang di sekitarnya bukan seperti yang dikenalnya seperti dahulu.
Dilihat dari segi cerita, ini merupakan cerita yang benar-benar membosankan, terlihat biasa dan monoton. Tapi ada sesuatu dibalik dari cerita ini. Pada akhir abad XIX orang-orang Rusia sudah mulai berpikir kritis terhadap apa yang dialami oleh dirinya. Pada tahun-tahun ini modernisasi sudah mulai merambah di Eropa, tidak terkecuali di Rusia. Dalam modernasasi di Eropa berkembang dengan pikiran-pikiran yang lebih modern, yang tentunya berorientasi ke masa lampau, seperti Renaissance dan reformasi. Keduanya merupakan gerakan yang dimana terlihat adanya keinginan memurnikan kembali kehidupan keagamaan dan kesenian manusia Eropa serta mengesampikan domatisme dan formalisme dari kehidupan mereka. ( Rukawa : 2009)
Kemudian ini yang menjadi latar belakang Anton chekov membuat cerpen “Riwayat yang Membosankan”. Karya yang mewakili kondisi pada zaman itu. Beberapa tokoh mewakili orang-orang yang menerima modernisasi maupun yang tidak menerimanya. Ini jelas menunjukan ke-satir-an Chekov terhadap orang-orang yang tidak mau menerima kemodernan tersebut.
Menurut Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis. Pengertian tersebut yang sudah mengarahkan kepada pola pikir manusia terhadap modernitas itu sendiri. Tidak banyak orang yang menerima dengan baik adanya modernitas tersebut. Karena orang pada zaman yang lebih “lama” akan sangat ragu apakah modernitas tersebut hidupnya tetap enak atau malah terjadi sebaliknya.
Setiap hal memiliki dampak positif dan negafitnya. Begitu pula dengan moderrnitas sendiri memiliki hal yang positif dan negatif. Muhammad Harry Adi Futra (2009, dalam http://rainbowlife-ryadhie.blogspot.com/2009/08/dampak-perubahan-sosial-sebagai-akibat.html) mengatakan ada beberapa dampak postif modernisasi yaitu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja manusia sebagai akibat bertambahnya pengetahuan, bertambahnya peralatan yang serba canggih dan bertambahnya jarak komunikasi manusia di dunia, meningkatkan prokduktivitas kerja manusia, meningkatnya volume ekspor, tersediannya berbagaimacam barang komsumsi, berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi, meluasnya lapangan pekerjaan, munculnya profesionalisme dan spesialisasi ketenagakerjaan.
Dampak negatif modernisasi adalah adanya perusakan alam dan pencemaran lingkungan, adanya sikap konsumenrisme, adanya penurunan kualitas moral manusia(demoralisme), adanya keresahan sosial, menurunya kemandirian dalam menghadapi masalah, dan meningkatnya sikap egois dan materealis.
Manusia modern di zaman yang modern yang berteknologi tinggi salah satu kendalanya adalah menghadapi mekanisme kerja. Sudah banyaknya penyalahan kerja setiap teknologi yang berlaku membuat orang merasa diperbudakan oleh mesin dan teknologi. Ini yang kemudian menimbukan pertanyaan Kuntowijoyo apa masalah dari manusia modern tersebut. Semua pekerja dibantu dengan berbagai alat dan di zaman yang serba mudah ini orang terkadang jenuh dan sering tidak pernah merasa puas dengan apa yang dia punya.
Seharusnya kedudukan manusia modern jangan pernah disalah artikan untuk menghindari permasalahan dalam diri kita sendiri maupun ke masyarakat luas. Alat-alat yang seharusnya membantu jangan dijadikan suatu alat untuk mengeksploitasi massa untuk kepentingan pribadi. Jiwa sosial kita yang tinggi diasah untuk semakin peka untuk keadaan sekitar. Adanya alat yang canggih tidak menurunkan rasa empati kita terhadap sesama dan harus merasa selalu bersyukur dengan semua yang bergerak semakin maju ke arah yang lebih baik.
Dengan demikian, ada keterkaitan antara sosial budaya dengan karya sastra sebagai sindiran mapun kritikan terhadap keadaan sekitar yang sedang terjadi atau dialami maka penulisan karya ini akan menggunakan teori sosiologi sastra dengan menggunakan pendekatan sosiologis serta menggunakan metode dialektika.
1.2 Identifikasi Masalah
Setelah adanya penjelasan singkat, maka ditemukan beberapa identifikasi masalah untuk kemudian menjadi pembahasan yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana efek modernitas terhadap Nikolai Stepanovich yang tidak mudah menerima perubahan zaman dalam cerpen “Riwayat yang Membosankan”?
2. Bagaimana keterkaitan antara kondisi tahun 1889 atau abad XIX dengan keadaan sosial pada karya sastra dalam cerpen “Riwayat yang Membosankan”?
1.3 Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan setelah menganalisis karya ini adalah :
1. Mendeskripsikan efek modernitas terhadap Nikolai Stepanovich yang tidak mudah menerima perubahan zaman dalam cerpen “Riwayat yang Membosankan”.
2. Mendeskripsikan keterkaitan antara kondisi tahun 1889 atau abad XIX dengan keadaan sosial pada karya sastra dalam cerpen “Riwayat yang Membosankan”.
1.4 Metode Penelitian
Metode adalah salah satu yang penting dalam penelitiann karya sastra. Menurut Ratna metode dianggap sebagai cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. Sebagai alat, sama dengan teori, metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami (2004 : 34)
Penelitian kali ini penulis menggunakan metode dialektika sebagai metode penelitian. Metode dialektika secara umum berarti cara membahas. Mekanisme kerja dari metode ini terdiri dari tesis, antitesis dan sintesis. (Hauser, 1985 : 333-334) . metode dialektika digunakan dengan sangat berhasil oleh Goldmann dalam strukturalisme genetik. Prinsip-prinsip dialektika hampir sama dengan hermeneutika, khususnya dalam gerak spiral eksplorasi (Ratna, 2004 : 52). Secara teoritis setiap fakta sastra dapat dianggap sebagai tesisi, kemudian diadakan negasi. Dengan adanya pengingkaran maka tesisi dan antitesis seolah-olah hilang atau berubah menjadi kualitasfakta yang lebih tinggi, yaitu sintesis itu sendiri. Sintesis kemudian menjadi tesis kembali, demikian seterusnya hingga prosess pemahaman terjadi terus-menerus. Prosesnya sama dengan hermenutika dalam bentu spiral, bukan garis lurus (Ratna, 2004 : 52-53)
Menurut Wuradji (2001: 1-2) menyebutkan penelitian merupakan proses sistematis. Urutan dari proses sistematis penelitian adalah : perumusan masalah, penelaahan informasii, pengumpulan data, analisis data dan penyajian kesimpulan.
Praktek urutan sistematis dalam penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian karya ini adalah sebagai berikut :
1. Menerjemahkan teks asli cerpen “Riwayat yang Membosankan” dari bahasa Rusia ke dalam bahasa Indonesia
2. Membaca “Riwayat yang Membosankan” untuk lebih mengerti alur ceritanya dan arti-arti yang tersirat di dalam cerpen tersebut.
3. Merumuskan masalah-masalah yang ditemukan pada karya “Riwayat yang Membosankan”.
4. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan penggunaan teori dan metode apa yang akan dipakai dalm penelitian ini. Serta mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk memperkuat analisis kepada karya tersebut.
5. Menganalisis cerpen “Riwayat yang Membosankan” yang diperkuat dengan data-data yang telah dikumpulkan.
6. Menyimpulkan analisis dari rumusan masalah yang telah didapat dari proses-proses sebelumnya.
Dalam cerpen “Riwayat yang Membosankan” ini akan dianalisis bagaimana keadaan sosial pada masyarakat yang sulit untuk mengubah pola pikir maupun pola hidup terhadap perubahan zaman yang bersifat modernitas. Dengan adanya modernitas ini menjadi indikasi bahwa dunia ini akan semakin maju baik pergaulan, teknologi, dan pola pikir. Pola pikir yang sudah lama atau kolot kemudian akan mulai ditinggalkan dan hilang dengan seiring berjalannya waktu. Analisis cerpen “Riwayat yang Membosankan” yang mengandung proses sosial karya Anton Chekov ini akan dibahas secara menyeluruh pada Bab III.
1.5 Kerangka Teori
Pada penelitian ini akan digunakan teori sosiologi sastra sesuai dengan judul dan identifikasi masalah yang telah ditetapkan. Sosiologi sastra sebenarnya adalah disiplin ilmu yang cukup baru, ini ditandai dengan lahirnya tulisan Madame de Stael pada abad XVII (Ratna, 2004 : 331). Teori sosiologi sastra ini mengindikasikan terjadinya perubahan sosial yang dahsyat dengan perilaku budaya secara luas.
Sosiologi sastra sangat cocok digunakan sebagai landasan teori terhadap suatu karya yang berhubungan dengan perilaku masyarakat karena beberapa hal yaitu karya sastra ditulis oleh pengarang yang merupakan bagian dari masyarakat yang secara langsung pernah mengalami keadaan sosial, karya hidup dalam masyarakat yang menyerah semua aspek kehidupan yang terjadi di masyarakat lalu difungsikan oleh masyarakat pada akhinya, dan yang terakhir adalah karya sastra adalah hakikat intersubjektivitas (Ratna, 2004 : 332-333)
Tema yang diangkat mengenai keadaan sosial pada perubahan modernitas ini termasuk dalam teori sosiologi sastra yang mengimplikasikan hasrat para ilmuan untuk menemukan cara baru, sekaligus menolak cara-cara lama yang dianggap sudah ketinggalan zaman. Pengarang itu sendiri dianggap memiliki kemampuan tersendiri dalam mengakumulasikan gejala-gejala sosial. Diperkuat lagi dengan pendapat Ratna (2004 : 334) mengatakan bahwa pengarang adalah para pengamat sosial sebab mereka yang mampu menggabungkan antyara fakta yang ada di dalam masyarakat dengan ciri-ciri fiksional.
Menurut Hauser (1985 : 92) karya sastra lebih jelas dalam mewakili ciri-ciri zamannya. Maka karya sastra adalah sistem sosial itu sendiri yang dipenuhi oleh tokoh dan kejadian yang diadopsi melalui kekayaan masyarakat. Sesuai dengan judul bukunya, Mind,Self, and Society, maka Mead mengatan pikiran dan diri dianggap berasal dari masyarakat, dengan kata lain, tidak ada pikiran yang lepas dari situasi sosial.
Sampai saat ini teori yang telah diakui relevansinya terhadap analisis sosiologi sastra menurut Ratna (2004 : 339) adalah strukturalisme genetik yang dikembangkan Lucien Goldmann (Damomo 1978 : 40-48). Pertimbangan sosiologi sastra sebagai analisis karya sastra ynag berkaitan dengan masyarakat, maka model analisis yang dapat dilakukan sebagai berikut (Ratna, 2004 : 339-340).
1. Menganalisis masalah sosial yang terkandung di dalam karya sastra itu sendiri, kemudian menghubungkannya dengan kenyataan yang pernah terjadi. Pada umumnya disebut aspek ekstrinsik, model hubungan tang terjadi disebut refleksi
2. Sama dengan poin nomor 1 tapi dengan cara menemukan hubungan antarstruktur,bukan aspek-aspek tertentu, dengan model hubungan yang bersifat dialektika.
3. Menganalisis karya tersebut yang sebelumnya telah melakukan poin 1 dan 2.
1.6 Contoh Analisis
Pada cerpen “Riwayat yang Membosankan” akan dianalisis mengenai perubahan sosial yang tidak dapat diterima oleh seseorang secara menyeluruh pada bab III. Pada bab III juga akan dibahas lebih lanjut bagaimana karakter/penokohan dan unsur intrinsik lainnya lebih lanjut.
“Kamu itu lo, bikin apa, kek.”
“Bikin apa? Perempuan Cuma bisa jadi pekerja biasa atau artis.”
“Lalu? Kali tidak nisa jadi pekerja, ya jadilah aktris.”
Dia diam.
“Bersuami kek, kata saya setengah berkelakar.
“Bukan untuk siapa pun. Ya dan tidak ada alasan.” (Riwayat yang Membosankan : 139)
-- Ты бы, говорю, занялась чем-нибудь.
-- Чем? Женшияа может быть только простой работницей или актрисой.
-- Ну что ж? Если нельзя в работницы, иди в актрисы.
Молчит.
-- Замуж бы выходила,-- говорю я полушутя.
-- Не за кого. Да и незачем.
Pada percakapan ini, menunjukan bahwa Katya adalah orang yang individual dan pikirannya masih kolot. Terlihat dari gaya berbicara dia yang masih mempertanyakan untuk apa dia menikah. Pikirannya yang masih tidak berkembang adalah bahwa pekerjaaan wanita hanya terbatas oleh beberapa pekerjaan. Padahal di zaman yang sudah mulai masuknya berbagai teknologi menandakan wanita pun bisa bekerja seluas kaum pria.
Istri saya tidak menyukai Katya juga karena Katya menjadi aktris, karena sikapnya yang tidak menunjukkan terimakasih, karenas keangkuhannya, karena eksentriknys dan karena banyak cacat-cela yang selalu ditemukan oleh seorang perempuan pada perempuan lain. (Riwayat yang Membosankan : 130)
Жена не любит Кати еще за то, что она была актрисой, за неблагодарность, за гордость, за эксцентричность и за все те многочисленные пороки, какие одна женщина всегда умеет находить в другой.
Pernyataan di atas menunjukan bahwa adanya gejala sosial yang ditulis oleh pengarang yang sebenarnya sering terjadi pada kehidupan nyata. Ini merupakan aplikasi dari teori yang sudah dipaparkan di atas. Bahwa gejala sosial terjadi karena pernah terjadi pada kehidupan nyata pengarangnya. Gejala sosial terjadi pada masyarakat, pengarang salah satu bagian dari masyarakat.
1.7 Sumber Data
Data primer dari penelitian ini adalah cerpen Скучная История (Riwayat yang Membosankan) karya Anton Chekov. Yang termuat di dalam buku "Рассказы и повести" tahun 1981.
Data sekunder dari penelitian ini adalah buku berjudul Dasar Sedjarah Rusia Moderen karya Hans Kohn yang diterjemahkan oleh Dr. Hasjim Djalal serta buku berjudul Rusia Baru Menuju Demokrasi karya A. Fahrurodji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Karya Sastra
Menurut Quinn (1992 : 43 dalam Sarumpaet 2010 : 1) mengatakan karya sastra adalah tulisan yang khas, dengan pemanfaatan kata yang khas, tulisan yang bneroperasi dengan cara yang khas dan menuntut pembaca yang khas pula. Sarumpaet menganggap semua orang menjadi lebih manusia karena karya sastra : mengenal diri, sesama, lingkungan, dan berbagai permasalahan kehidupan. Pengenalan diri, sesama, lingkungan, dan berbagai permasalahan kehidupan tadi akan terjadi jika ada keterlibatan yang baik antara buku atau bacaan sastra tadi dengan pembacanya ( Rosenblatt (1995)
Karya sastra adalah suatu ciptaan yang memahami sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan sistem komunikasi secara keseluruhan. (Ratna, 2004 : 332) Karya sastra ditulis oleh pengarang, diceritakan oleh tukang cerita, disalin oleh penyalin, sedangkan ketiga subjek tersebut adalah anggota masyarakat. Karya sastra juga hidup dalam masyarakat, menyerap aspek-aspek kehidupan yang terjadi dalam masyarakat, yang pada gilirannya juga difungsikan oleh masyarakat.
Dalam Ratna (2004 : 213) mengatakan bahwa karya sastra adalah masyarakat itu sendiri. Karya sastra adalah sesuatu yang menampilkan berbagai problematika kehidupan, emosionalitas dan intelektualitas, fiksi dan fakta. Karya sastra tidak terikat pada ruang dan waktu. Keunggulan karya sastra sebagai objek
kajian, dengan sistem komunikasi yang dimilikinya tidak dengan sendirinya menyediakan pemahaman langsung terhadap pembaca.
2.2 Pengertian Cerpen
Karya sastra memiliki beberapa jenis, yaitu novel, drama, puisi dan cerpen. Cerpen adalah suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa kehidupan manusia -- pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan tersebut terdapat pula peristiwa lain tetapi peristiwa tersebut tidak dikembangkan, sehingga kehadirannya hanya sekadar sebagai pendukung peristiwa pokok agar cerita tampak wajar. Ini berarti cerita hanya dikonsentrasikan pada suatu peristiwa yang menjadi pokok ceritanya (Suroto 1990).
Nurgiyantoro mengatakan bahwa cerpen diartikan sebagai bacaan singkat, yang dapat dibaca sekali duduk, dalam waktu setengah sampai dua jam, genrenya mempunyai efek tunggal, karakter, plot, dan latar yang terbatas, tidak beragam dan kompleks.
Ciri-ciri cerpen adalah panjang cerita kurang lebih 10.000 kata, bersifat fiksi fokus cerita pada satu kejadian tunggal perwatakan tokoh, digambarkan sekilas konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya, menyajikan satu kejadian yang paling menarik, dan berakhir dengan penyelesaian.
2.3 Unsur Intrinsik Cerpen
Secara garis besar, unsur cerita fiksi dikelompokkan menjadi dua bagian. Yaitu intrinsik dan ektrinsik (Nurgiyantoro, 2010: 23). Cerpen merupakan cerita fiksi, maka cerpen memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. (Nurgiyantoro, 2010: 23)
Suharianto (1982 : 28) mengatakan bahwa unsur–unsur intrinsik itu terdiri atas tema, alur, penokohan, latar, dan sudut pandang.
2.3.1 Tema
Tema merupakan dasar cerita yang menjadi falsafah hidup dalam sebuah cerita. Tema cerita lirih dengan falsafah hidup yang matang, dan struktur faktual (fakta cerita) mirip dengan realistis( Stanton, dalam Sayuti, 2000:193). Sayuti (2000: 193-194) juga menambahkan, bahwa Tema dalam fiksi, umumnya dibagi dalam lima jenis, yaitu:
1) tema jasmaniah, yakni tema yang cenderung berkaitan dengan tubuh manusia sebagai molekul, zat, dan jasad;
2) tema moral, yakni merupakan tema yang berhubungan dengan moral manusia; 3) tema sosial, yakni merupakan tema yang berada di luar masalah pribadi, misalnya politik, masalah politik, pendidikan dan propaganda;
4) tema egoik, yakni merupakan tema yang menyangkut reaksi – reaksi pribadi yang pada umumnya menentang pengaruh sosial;
5) tema ketuhanan, yakni merupakan tema yang berkaitan dengan kondisi dan situasi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
2.3.2 Alur
Stanton mengemukakan bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Dan Kenny mengemukakan plot sebagai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab akibat. (Nurgiyamtoro, 2010: 113)
Struktur umum alur menurut Sudjiman (1992 : 30) dibagi dalam tiga tahap yaitu struktur awal, tengah, dan akhir. Berikut penjelasannya :
1. Tahap awal: tahapan ini disebut struktur awal, terdiri dari paparan, rangsangan dan gawatan. Tahap yang menceritakan pembukaan yang bersifat untuk mendukung cerita pada tahapan berikutnya, contohnya pengalaman-pengalaman yang menyeramkan, latar belakang yang dapat menimbulkan suatu masalah dan karakter-karakter yang terdapat pada bagian awal.
2. Tahap tengah: tahapan ini disebut struktur tengah, terdiri dari tikaian, rumitanm dan klimaks. Bagian yang menceritakan mulai adanya akibat-akibat dari permasalahan yang ada di awal cerita, yang dikisahkan semakin jelas dan meningkat.
3. Tahap akhir: tahapan ini disebut struktur akhir, terdiri dari leraian dan penyelesaian. Disebut juga tahap penyempurnaan dari tahapan sebelumnya, dimana pada tahapan ini permasalahn digambarkan berakhir dengan adanya suatu keadaan yang di lerai atau di netralkan (Stanton, 2007:28).
2.3.3 Penokohan
Individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan didalam berbagai peristiwa dalam cerita dinamakan tokoh (Sidjiman, 2006 : 79). Berkaitan dengan definisi tokoh, definisi penokohan (2006 : 61) adalah penciptaan citra tokoh di dalam karya sastra. Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010: 165) penokohan merupakan gambaran tokoh yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Melalui gambaran penokohan, seorang tokoh dapat diketahui kualitas pribadinya.
2.3.4 Latar
Latar menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2012: 216) disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peistiwa-peristiwa yang diceritakan. Karena tokoh dalam karya berupa cerita tidak pernah dapat lepas dari ruang dan waktu, maka tidak mungkin ada cerita tanpa latar atau setting. Latar memberikan pijakan cerita secara kongkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu, seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi.
Latar merupakan background sebuah cerita, tempat kejadian, daerah penuturan atau wilayah yang melingkupi sebuah cerita. Latar dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Latar Tempat
Latar tempat menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita. Penggambaran latar tempat ini hendaklah tidak bertentangan dengan realita tempat yang bersangkutan, hingga pembaca) menjadi tidak yakin dengan apa yang kita sampaikan
2. Latar Waktu
Latar Waktu menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. Dalam sebuah cerita sejarah, hal ini penting diperhatikan. Sebab waktu yang tidak konsisten akan menyebabkan rancunya sejarah itu sendiri. Latar waktu juga meliputi lamanya proses penceritaan
3. Latar Sosial
Latar sosial mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang diceritakan dalam sebuah cerita. Termasuk di dalamnya adat istiadat, keyakinan, perilaku, budaya, dan sebagainya. Latar sosial sangat penting diketahui secara benar sebagaimana latar tempat, sebab hal ini berkaitan erat dengan nama, bahasa dan status tokoh dalam cerita.
4. Latar Emosional
Latar emosional lebih sering muncul saat membangun konflik, hingga ia memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah cerita. Ada cerita yang secara keseluruhan hanya bercerita tentang konflik emosi seorang tokoh, hingga latar cerita pun total berupa emosi. Latar emosi ini biasanya terbaca melalui dialog-dialog, perenungan dan kecamuk perasaan si Tokoh.
2.3.5 Sudut Pandang
Menurut Harry Show (1972 : 293), sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.
2. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.
2.4 Sejarah Modernitas Rusia Abad XIX
Pemberontakan Dekabris tahun 1825 dikenal sebagai gagalnya pemberontakan liberal. Dilanjutkan dengan pemberontakan nasionalisme Polandia, dan pengaruh Revolusi Perancis.
Tahun 1853-1856 terjadi Perang Krim yang melibatkan Rusia dan sekutu yang terdiri dari Perancis, Britania Raya, Kerajaan Sardinia, dan Kesultanan Utsmaniyah.
Perang Krim ini merupakan perang pertama modern yang memperkenalkan tata cara perang yang lebih modern. Seperti adanya pengenalan perang menggunakan kereta api dan pemakaian telegram. Perang ini merupak perang pertama yang diabadikan dalam bentuk foto.
Pada peperangan ini Rusia mengalami kekalahan yang kemudian banyak membawa pembaharuan pada beberapa elemen dan bidang menuju ke arah barat atau biasa disebut westernisasi. Westernisasi ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di kaum intelektual. Kaum yang mendukung adanya westernisasi adalah Zapadnik sedangkan kaum yang menentang adalah Slavophiles.
Slavophiles dan Zapadnik adalah dua pandangan filosofis Rusia yang berkembang pada awal abad XIX. Dua pandangan ini memiliki pandangan yang sangat bertentangan tentang negara Rusia. Slavophiles lebih menekankan kepada pengaruh dan pemikiran Gereja Ortodoks sebagai identitas Rusia. Sementara itu, Zapadnik lebih menekankan bahwa Rusia harus mencontoh negara-negara Eropa Barat agar menjadi negara maju. Dua pandangan filosofis yang dihasilkan oleh para intelegentsia ini masih menjadi perdebatan. Slavophiles atau Zapadnik yang harus diterapkan di Rusia (Trisnanto : 2013 dalam http://moirezultaty.blogspot.com/2013/04/perdebatan-slavopil-dan-zapadniki.html)
Pandangan yang menjadi perdebatan antara kedua kaum ini adalah menurut Slavophiles melihat bahwa westernisasi berisi kejelekan yang menimbulkan kekerasan, individualisme, dan rasionalisme. Sistem politik ini juga terus diperdebatkan untuk Rusia yang lebih baik. Perbedaan dua kaum di atas adalah adanya esensi antara kaum radikal dan konservatif.
Pada abad XIX pertengahan muncul juga undang-undang yang menghapuskan teori perbudakan. Yang kemudian itu berlaku pada sistem perbudakan pada para petani. Namun prakteknya tetap ada pemerasan dalam sistem pembelian dan penyewaan tanah yang mereka garap. Mereka ditarik pajak yang lebih dalam setiap pembayaran sehingga mereka tetap tidak diuntungkan dalam hal ini.
2.5 Biografi Anton Pavlovich Chekov
Anton Pavlovich Chekov lahir pada tanggal 24 Januari 1860 di Taganrok. Chekov adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Pada tahun 1879 Chekov dan keluarganya pindah ke Moskow. Kemudian di Moskow Chekov mendaftarkan dirinya di Universitas Negeri Moskow di fakultas kedokteran dan lulus pada tahun 1884. Ayah Chekov adalah seorang pedagang dan ibunya seorang pengarang yang bernama Yevgeniya.
Chekov sudah cinta kepada dunia sastra sejak masa kanak-kanak. Setela lulus dari fakultas kedokteran, Chekov mulai bekerja pada penerbit buku komik. Kemudian jadi penulis naskah drama dan cerpen yang produktif. Di dalam karyanya ia mengungkapkan dan mengkritik keadaan masyarakat Rusia pada akhir abad XIX, baik masyarakat kelas menengah maupun bawah. Chekov terkadang suka menggunakan nama samaran Antonskaya Chekotske bagi penulisan cerpennya.
Karya Anton Chekov banyak yang terkenal. Beberapa contoh karya yang terkenal adalah Ivanov (1887), Bunglon (1884), Penjahat (1885), Vanka (1886), Padang Stepa (1889), Pulau Shakalin (1891) yang semuanya merupakan prosa. Sedangkan karya yang dibuat dalam bentuk naskah drama adalah Burung Camar (1895), Paman Vanya (1900), Tiga Saudara (1901), dan Kebun Ceri (1904).
Pada tahun 1901 Chekov menikahi Olga Knipper yang merupakan seorang artis teater Moskow. Ternyata dengan adanya perkawinannya ini memperngaruhi dia dalam menuulis suatu karya. Chekov mulai menulis tentang berbagai masalah keluarga.
Tahun 1904 Chekov pergi ke Jerman untuk mengobati penyakit tuberkulosis. Karena pada tahun 1880 dia tertular oleh pasiennya sendiri. Karena tak kuat dengan peenyakitnya maka Chekov harus menutup usianya pada tanggal 14 Juli 1904 di kota Badenweiller dan kemudian dimakamkan di Moskow.
2.6 Anton Pavlovich Chekov dalam Sejarah Kebudayaan Rusia
Pada saat perkembangan modernitas bangsa Rusia, beberapa bidang cukup ambil andil dalam perkembangannya. Industri, teknologi, musik, kesenian bahkan karya sastra pun cukup ambil peran dalam perkembangan menuju Rusia yang lebih modern, tak terkecuali Anton Chekov yang merupakan penulis Rusia awal abad XX. Pada gerakan kesusastraan baru, Anton chekov yang lebih dikenal sebagai seorang penulis akhir abad XIX, menjadi lebih terkenal di luar negeri karena gaya tulisannya. Tulisan Anton Chekov ini bersifat sandiwara/lelucon, walau bersifat lelucon Chekov tetap memiliki tempat yang unik di hati para pembaca-pembaca Rusia. Chekov juga memiliki ciri penulis yang sering menulis cerita pendek (Kohn. 1966 : 84).
Hasil karya Chekov memperlihatkan beragam tema. Tema yang cukup terkenal adalah tema yang menyedihkan dari orang-orang yang berlebihan dan mengandung suasana yang tidak mempunyai tujuan dari suatu masyarakat yang bobrok. Menurut D.S. Mirsky dalam Kohn (1966: 84) tema yang terutama adalah keadaan manusia yang terpencil yang tidak bisa diatasi dan tidak mungkin diciptakan suatu pengertian diantara mereka.
Menurut Zeffry dalam bukunya yang berjudul “Dari Pushkin sampai Perestroika Konflik Nilai dalam Sejarah Perkembangan Sastra Rusia Abad 19-20” Chekov menampilkan simbolik makna pada akhir ceritanya, baik pada alinea, kalimat maupun kata akhirnya. Dalam cerpennya juga digunakan bahasa sehari-hari yang kemudian membuat sulit untuk diterjemahkan dalam bahasa lainnya (1999 : 59)
Chekov memperlihatkan dirinya sebagai seorang penulis realis yang menggambarkan fenomena kehidupan masyarakat Rusia tahun 1880-an dan sekaligus memberi analisis dan opini sosialnya secara mendalam. Chekov telah memberi warna tersendiri bagi perkembangan sastra Rusia pada akhir abad XIX. Ia menonjolkan kedalaman kejiwaan manusia yang diangkatnya dengan humor-satiris dalam kepengarangannya (Zeffry, 1999 : 60)
Dibalik kesederhanaan pribadinya ternyata ia mampu mengungkapkan berbagai aspek kekayaan kehidupan yang kemudian dimanifestasikan dalam karya sastranya. (Zeffry, 1999 : 61)
Karya-karya Chekov baik cerpen maupun drama sangat dikagumi di dunia. Bahkan sastrawan sesudahnya, seperti Gorky, Bunin dan Kuprin menganggap Chekov sebagai guru mereka dalam penulisan karya sastra. Pengaruh karya-karya Chekov dalam mengembangan kebudayaan salah satu contohnya adalah beberapa karyanya diangkat ke layar lebar di Rusia. Ini menunjukan film di Rusia sudah maju sejak zaman dulu.
2.7 Teori Sosiologi Sastra
2.7.1 Sosiologi
Menurut Nagi Auguste Comte, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir daripada perkembangan ilmu pengetahuan (Wahyuningtyas dan Santosa, 2011 : 18). Sedangkan Swingewood dalam bukunya The Sociology of Literature (1972) mengatakan sosiologi sebagai bidang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyrakat, stude mengenai lembaga-lembaga dan proses sosial (Faruk, 1994 : 1)
Gambaran mengenai cara-cara manusia menyesuaikan dirinya dengan dan ditentukan oleh masyarakat-masyarakat tertentu, gambaran mengenai mekanisme sosialisasa, proses belajar secara kultural, yang dengannya individu-individu dialokasikan padad dan menerima peranan-peranan tertentu dalam struktur sosial itu.
Sosiologi juga berurusan dengan proses perubahan-perubahan sosial baik yang terjadi secara berangsur-angsur maupun secara revolusioner, dengan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut.
Bentuk proses sosial adalah interaksi sosial seperti yang dikatakan Soeryono Soekanto (1986 : 2 dalam Wahyuningtyas dan Santoso, 2011 : 20). Oleh karena itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis antar kelompok manusia.
Adapun bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama, persaingan dan dapat pula berbentuk pertikaian atau pertentangan (Soekanto, 1982 : 55-58)
Soeryono Soekanto (dalam Wahyuningtyas dan Santosa, 2011 : 21) mengatakan sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri yang memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut:
1. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akan sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi.
3. Sosiologi bersifat komulatif artinya bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori yang lama.
4. Sosiologi bersifat non-ethis, yang dipersoalkan bukan buruk baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis (1986 : 11)
Fungsi sosiologi adalah untuk memahami perilaku manusia karena peranan kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh subsistem sosialnya. Subsistem sosial tersebut mencakup unsur-unsur individu dalam masyarakat maupun kehidupan yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut.
Ritzer (1975) mengatakan ada setidaknya tiga paradigma yang dasar dalam sosiologi, yaitu paradigma fakta-fakta sosial, paradigma definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial. Sedangkan sosiologi kesenian dan kesusastraan menurut Wolff (1975 dalam Faruk : 1994) adalah suatu disiplin yang tanpa bentuk, tidak terdefinisikan dengan baik, terdiri dari sejumlah studi-studi empiris dan berbagai percobaan pada teori yang agak lebih general, yag masing-masing hanya mempunya kedamaan dalam hal bahwa semuanya berurusan dengan hubungan antara seni atau kesusastraan dengan masyrakat (Faruk, 1994 : 3)
2.7.2 Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra adalah ilmu yang mempelajari aktivitas dan perilaku manusia dengan segala dampak dalam suatu karya sastra. (Rejo : 2012 dalam http://www.jendelasastra.com/wawasan/essay/kuliah-teori-sastra-dengan-prof-dr-haris-supratno)
Sosiologi sastra atau sosiokritik dianggap sebagai disiplin yang baru. Sosiologi sastra lahir abad ke-18, ditandai dengan tulisan Madame de Stale. Sosiologi sastra berkembang dengan memanfaatkan teori sturukturalisme dianggap mengalami kemunduran. Analisis strukturalisme dianggap mengabaikan relevansi masyarakat yang justru merupakan asal-usulnya. (Ratna, 2004 : 331-332)
Menurut Jakob Soemarjdo (1979 : 11) mengatakan sosiologi sastra dengan sendirinya mempelajari sifat hubungan antar anggota masyarakat sastra dan mengetahui sebab-sebab terciptanya hubungan itu dengan segala akibatnya (Wahyuningtyas dan Santosa, 2011 : 24-25). Dikarenakan pengarang merupakan salah satu anggota masyarakat, maka tak mengherankan kalau terjadi hubungan dan interaksi antara pengarang dan masyarakatnya dan tentu selalu dapat ditarik sifat hubungan antara sastra dengan masyarakat tempat pengarang hidup. Oleh karena itu, suatu karya sastra sering kali dianggap sebagai ekspresi pengarang (1979 : 15).
Ada tiga jenis pendekatan yang berbeda dalam sosiologi sastra, yaitu pengarang yang memasalahkan status sosial, ideologi sastra, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil karya sastra; sosiologi karya sastra yang memasalahkan sastra itu sendiri; dan sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra.
Konsep Sosiologi sastra menurut Rejo (2012) adalah sebagai berikut :
1. Suatu ilmu yang membahas karya sastra yang dihubungkan dengan masyarakat
2. Suatu ilmu yang membahas berbagai fenomena sosial dalam karya sastra
3. Ilmu sastra yang dihubungkan dengan berbagai ilmu lain, seperti sosioogi, politik, ekonomi, agama, pendidikan, filsafat, psikologi, dll.
Menurut para ahli sosiologi memiliki beberapa bidang kajian. Menurut Wellek dan Werren bidang kajian sosiologi sastra ada tiga yaitu sosiologi pengarang yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra, sosiologi karya sastra yang mempermasalahkan karya sastra itu sendiri dan sosiologi pembaca yang memaasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra. .
Sosial sastra juga memiliki beberapa fungsi. Dalam hubungan ini ada tiga hal yang menjadi perhatian, yaitu :
1. Sejauh mana sastra dapat berfungsi sebagai perombak masyarakatnya.
2. Sejauh mana sastra hanya berfungsi sebagai penghibur saja.
3. Sejauh mana terjadi kesatuan yang selaras antara kemungkinansebagai perombak masyarakat dan penghibur saja.
Setiap zaman dicirikan dan disusun oleh tipe-tipe produksi dan pemilikan yang berhubungan dengannya. Pembagian masyrakat menjadi seperti tuan dan budak, bangsawan dan hamba, pengusaha dan buruh dll, tidak berakhir pada tatanan produksi, melainkan menjalar ke wilayah-wilayah kehidupan yang lain. Hubungan-hubungan sosial, lembaga-lembaga, hukum-hukum, agama, filsafat, dan kesusastraan adalah sebagai susunan yang paling atas dari masyarakat (Faruk, 1994 : 8).
Marx menyadari bahwa perkembangan suatu masyarakat sesungguhnya rumit. Begitu pula persoalan yang menentukan kondisi-kondisi kehidupan atas pikiran (Fatuk, 1994 : 8)
Sosiologi sastra dianggap terlalu sederhana dan searah karena persoalan yang bersangkut-paut dengan hubungan antara kesusastraan dengan masyarakat merupakan persoalan yang rumit. Sosiologi sastra yang demikian dianggap sederhana karena karya sastra dianggap sebagai suatu lembaga yang relatif berdiri sendiri, yang dari segi-segi tertentu dapat menentukan dirinya sendiri, bukan ditentukan oleh kekuatan eksternal yang ada di luarnya. Dikatakan sederhana karena sosiolog sastra yang demikian terlalu langsung menghubungkan sastra dengan masyarakat, tidak memperhitungkan kemungkinan adanya serangkaian proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu masalah yang memperantarai hubungan antara kedua hal tersebut.
Masyarakat dan sastra terbuka kemungkinan mengenai hubungan yang dialektika atau timbal-balik. Kebaruan dari teori tersebut terlihat pada adanya penempatan ideologi/pandangan dunia sebagai perantara antara masyarakat dan sastra.
Teori sosial sastra yang menempatkan karya sastra tidak sekedar sebagai gambaran masyarakat, sebagai susunan teratas yang ditentukan infrastruktur, melainkan mempunyai kemungkinan pula dalam taraf tertentu yang bersifat formatif terhadap masyarakat ( Gramsci dan Raymond Williams dalam Faruk, 1994 : 11)
Sosiologi dan sosiologi sastra membahas masalah yang sama karena keduanya berurusan dengan masalah sosial. Perbedaannya terletak pada sosiologi analisisnya bersifat objektif dan sosiologi sastra analisinya bersifat subjektif
2.7.3 Strukturalisme Genetik
Strukturalisme Genetik adalah sebuah pendekatan di dalam penelitian sastra yang lahir sebagai reaksi dari pendekatan Strukturalisme Murni yang anntihistoris dan menyebabkan suatu kejadian (Jabrohim, 2012 : 78). Strukturalisme genetik dikembankan atas dasar penolakan terhadap analisis strukturalisme murni yang menganalisis terhadap unsur-unsur instrinsik (Ratna, 2004 : 121)
Pendekatan strukturalisme dinamakan juga pendekatan objektif, yaitu pendekatan dalam penelitian sastra yang memusatkan perhatiannya pada otonomi sastra sebagai karya fiksi (Jabrohim, 2012 : 78). Pendekatan ini dikembangkan oleh kaum formalis Rusia dan aliran New Criticism Amerika dengan istilah strukturalisme otonom atau strukturalisme murni (Pradopo, 1985 : 2-3) ataupun strukturalisme a-historis (Faruk 1986 : 69).
Strukturalisme murni atau otonom ini dirasakan oleh pengikutnya kurang valid di dalam pemberian makna karya sastra (Jabrohim, 2012 : 78). Jika karya sastra hanya dipahami dari unsur intrinsiknya saja, maka dapat dianggap lepas dari konteks sosialnya. Pada hakikatnya tidak demikian, melainkan selalu berkaitan dengan masyarakat dan sejarah yang melingkupi penciptaan karya sastra.
Pencetus pendekatan strukturalisme genetik adalah Lucien Goldman, seorang ahli sastra Perancis. Pendekatan ini merupakan satu-satunya pendekatan yang mampu merekonstruksi pandangan dunia pengarang. Namun pendekatan ini memiliki kelemahan sehingga diperbaikinya dengan memasukkan faktor genetik di dalam memahami karya sastra.
Ada dua kelompok karya sastra menurut Goldman dalam Damono yaitu karya sastra yang dihasilkan oleh pengarang utama dan karya sastra yang dihasilkan oleh pengarang kelas dua ( Jabrohim, 2012 : 80). Karya sastra yang dihasilkan oleh pengarang utama adalah karya sastra yang strukturnya sebangun dengan struktur kelompok atau kelas sosial tertentu. Sedangkan karya sastra yang dihasilkan oleh pengarang kelas dua adalah karya sastra yang isinya sekedar reproduksi segi permukaan realitas sosial dan kesadaran kolektif.
Goldman menyarankan untuk menggunakan karya sastra ciotaan pengarang utama karena sastra yang dihasilkannya merupakan karya agung yang di dalamnya mempunyai tokoh problematik yang bermasalah yang berhadapan dengan kondisi sosial yang memburuk dan berusaha mendapatkan nilai yang benar. Kemudian pandangan dunia akan terungkap melalui problematic hero-nya.
Pandangan dunia ini bujan semata-mata fakta empiris yang bersifat langsung, tetapi merupakan suatu gagasan aspirasi dan perasaan yang dapat mempersatukan suatu kelompok sosial masyarakat. Pandangan dunia itu memperoleh bentuk konkret di dalam karya sastra. Pandangan dunia bukan fakta. Pandangan dunia tidak memiliki eksistensi objektif.
Pendekatan strukturalisme genetik mempunya segi-segi yang bermanfaat dan berdaya guna tinggi, apabila para peneliti sendiri tidak melupakan atau tetap memperhatikan segi-segi instrinsik yang membangun karya sastra, di samping memperhatikan faktor-faktor sosiologis, serta menyadari sepenuhnya bahwa karya sastra itu diciptakan oleh suatu krativitas dengan memanfaatkan faktor imajinasi (Jabrohim, 2012 : 81)
Secara sederhana penelitian dengan metode strukturalisme genetik dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Penelitian harus dimulakan pada kajian unsur instrinsik sastra, baik secara secara keseluruhan maupun jalinan keseluruhannya.
2. Mengkaji latar belakang kehidupan sosial kelompok pengarang, karena ia merupakan bagan dari komunitas kelompok tertentu.
3. Mengkaji latar belakang sosial dan sejarah yang turut mengkondisikan karya sastra diciptakan oleh pengarang.
Dari ketiga langkah tersebut, akan diperoleh abstraksi pandangan dunia pengarang yang diperjuangkan oleh tokoh problematik. Selain langkah dari Goldman ada juga langkah yang ditawarkan oleh Laurenson dan Swingewood yaitu:
1. Penelitian sastra itu sendiri. Mula-mula sastra diteliti strukturnya untuk membuktikan jaringan bagian-bagiannya sehingga terjadi keseluruhan yang padu dan sistem keseluruhan sebagai suatu satu kesatuan.
2. Penghubungan dengan sosial budaya. Unsur-unsur kesatuan karya sastra dihubungkan dengan sosio-budaya dan sejarahnya. Kemudian dihubungkan dengan struktur mental yang berhubungan dengan pandang dunia pengarang.
BAB III
ANALISIS
3.1 Penampang Struktur yang Terkandung di dalam Cerpen RM
Dalam pandangan struktural genetik karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur itu adalah produk dari proses sejarah yang terus berlangsung, proses strukturasi dan destrukturasi yang hidup dan dihayati oleh masyarakat asal karya sastra yang bersangkutan. Dengan demikian, pembahasan tentang struktural itu menempati urutan menempati urutan pertama. Struktur itu meliputi fakta kemanusiaan, subjek kolektif, strukturasi, pandangan dunia, pemahaman dan penjelasan. Semua kategori ini dapat dirangkum dalam tokoh dan millieu.
3.1.1 Tokoh dan Milieunya
3.1.1.1 Penokohan
Cerpen RM memiliki satu tokoh utama dan beberapa tokoh pembantu yang membuat cerita ini ada. Tokoh utama pada cerpen ini bernama NS. Secara fisik NS adalah seorang laki-laki berumur 62 tahun. Ia memiliki kepala botak dan bergigi palsu. Dia memiliki dada yang cekung, punggungnya pun sempit. Saat bicara mulutnya memerot kesamping. Ia juga memiliki penyakit saraf yang tak bisa disembuhkan.
Носящий это имя, то есть я, изображаю из себя человека 62 лет, с лысой головой, с вставными зубами и с неизлечимым tic'ом. Насколько блестяще и красиво мое имя, настолько тускл и безобразен я сам. Голова и руки у меня трясутся от слабости; шея, как у одной тургеневской героини, похожа на ручку контрабаса, грудь впалая, спина узкая. Когда я говорю или читаю, рот у меня кривится в сторону; когда улыбаюсь -- все лицо покрывается старчески мертвенными морщинами. (SI : 249)
Penyandang nama ini, yaitu saya, adalah seorang lelaki berusai 62 tahun berkepala botak, bergigi palsu, dan berpenyakit saraf yang tak tersembuhkan. Walaupun nama saya cemerlang dan indah, saya sendiri murung dan buruk rupa. Kepala dan kedua tangan saya selalu bergoyang karena lemah; leher saya, seperti pada salah seorang tokoh perempuan Turgenyev, mirip kontrabas, dada saya cekung, punggu saya sempit. Bila bicara atau membaca, mulut saya memerot ke samping; sewaktu tersenyum seluruh wajah saya tertutup kerutan mati seperti pada orang yang sudah tua. (RM : 92)
Secara karakter, NS menganggap dirinya adalah orang yang gila kerja dan sangat mencintai pekerjaannya. Dia juga orang yang tabah, berpendidikan, rendah hati dan jujur.
Я трудолюбив и вынослив, как верблюд, а это важно, и талантлив, а это еще важнее. К тому же, к слову сказать, я воспитанный, скромный и честный малый. (SI : 249)
Saya rajin kerja dan tabah, seperti unta, ini penting, dan berbakat, dan ini lebih penting lagi. Tambahan pula, saya orang yang berpendidikan, rendah hati, dan jujur. (RM : 92)
NS adalah orang yang cukup pintar. Dia adalah seorang lulusan kedokteran yang namanya cukup termasyur diantara golongannya. Dan namanya diantara orang yang mengerti dia adalah nama yang sakral karena tidak boleh dipanggil sembarangan.
Это мое имя популярно. В России оно известно каждому грамотному человеку, а за границею оно упоминается с кафедр с прибавкою известный и почтенный. Принадлежит оно к числу тех немногих счастливых имен, бранить которые или упоминать их всуе, в публике и в печати считается признаком дурного тона. (SI : 249)
Nama saya ini populer. Di Rusia dia dikenal oleh setiap orang yang melek huruf, dan di luar negeri dirujuk oleh jurusan-jurusan fakultas, ditambah termasyur dan terhormat. Dia tergolong dalam kelompok nama-nama beruntung yang tidak banyak jumlahnya; mencaci atau menyebutnya ditengah umum atau dalam pers dianggap sikap yang buruk. (RM : 92)
NS juga orang yang tidak pernah mencampuri urusan yang berhubungan dengan sastra dan politik. Dia orang yang tidak tertarik sama sekali dengan politik. Bahkan untuk membicarakan tentang politik dia tidak mau. Dia merasa tidak perlu membicarkan hal tersebut dengan orang yang bahkan tak tahu apa-apa. Karena menurutnya orang-orang zaman sekarang sudah mulai sok tau dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki. NS berpikir sastra dan politik bukan bidangnya. Dia tidak tertarik dan tidak mau banyak berbicara tentang itu.
Никогда я не совал своего носа в литературу и в политику, не искал популярности в полемике с невеждами. (SI : 249)
Tidak pernah saya mencampuri urusan sastra dan politik, tidak mencari popularitas dalam polemik dengan orang-orang yang tidak tahu apa-apa. (RM : 92)
NS memiliki perasaan yang peka. Dunia yang selama ini telat mendukung dia sudah tak lagi mendukung dia. Dia sudah mulai kehilangan rasa dan arti sebuah suatu hubungan yang tertata dengan baik. Dengan segala realitas yang ada bahwa semua yang dahulu dipercaya olehnya sudah tersusun rapi harus hancur termakan waktu.
мне всякий раз кажется, что я утерял чутье к их органической связи. (SI : 249)
Tiap kali terasa oleh saya bahwa saya telah kehilangan citarasa pada hubungan organis. (RM: 93)
Seorang NS adalah seorang yang memiliki perencanaan yang tersusun rapi. Bahkan hal terkecil pun NS memiliki susunan yang rapi dan terencana. Dia orang yang teratur dalam segi kehidupan. Memakai pakaian sampai hal sekecil jam tidur. Dia mengulang kebiasaanya tersebut dari dulu sampai dia sudah menjadi tua.
Как и прежде, по привычке, ровно в полночь я раздеваюсь и ложусь в постель. Засыпаю я скоро, но во втором часу просыпаюсь, и с таким чувством, как будто совсем не спал. (SI : 250)
Seperti dahulu, sesuai kebiasaan, tepat tengah malam saya menanggalkan pakaian dan membaringkan badan di ranjang. Segera kemudian saya jatuh tertidur, tapi jam dua saya terbangun, dan dengan perasaan demikian rupa saya seolah tidak tidur sama sekali. (RM : 94)
Hubungan NS dengan istrinya, Varya, sangat baik. Mereka berkomunikasi sangat baik. Komunikasi mereka lancar setiap harinya. NS dan Varya adalah pasangan yang komunikatif. Varya adalah istri yang baik. Menceritakan apa saja yang terjadi di dalam rumah tangga mereka. Kejadian yang menyangkut anak-anak mereka maupun masalah dapur.
NS adalah orang yang malas dengan keluhan dan juga cerita Varya mengenai biduk rumah tangga mereka. Dia bosan dengan segala rutinitas yang dibuat oleh Varya. Namun dibalik kejenuhannya, NS adalah orang setia mendengar dan juga diam-diam mengamati perubahan yang terjadi di rumah mereka.
Di satu sisi hubungan mereka sudah tidak lagi berguna. Mereka hanya hidup bersama karena formalitas semata. Kedua orang ini memiliki kebencian terhadap satu dengan yang lainnya. Disatu sisi juga mereka hanya sekedar membutuhkan satu dengan yang lain. Varya membutuhkan uang NS, sedangkan NS membutuhkan Varya untuk menjaga anak serta keluarga kecil mereka.
но жена моя не признает опыта и аккуратно каждое утро рассказывает и о нашем офицере, и о том, что хлеб, славу богу, стал дешевле, а сахар подорожал на две копейки -- и все это таким тоном, как будто сообщает мне новость. (SI : 251)
Tapi istri saya itu tidak percaya terhadap pengalaman, dan dengan seksama setiap pagi dia bercerita tentang opsir kami itu maupun tentang roti-yang untungnya lebih murah sekang, tapi gula naik dua kopek-dan semua itu dinyatakan dengan nada seolah-olah dia menyampaikan berita kepada saya. (RM : 96)
Я слушаю, машинально поддакиваю и, вероятно, оттого, что не спал ночь, странные, ненужные мысли овладевают мной. Я смотрю на свою жену и удивляюсь, как ребнок. (SI : 251)
Saya mendengarkan, secara otomatis membenarkan, dan agaknya karena tidak tidur semalam, pikiran-pikiran aneh dan tak perlu menguasai diri saya. Saya pandang istri, dan saya merasa heran, seperti anak-anak. (RM : 96)
В недоумении я спрашиваю себя: неужели эта старая, очень полная, неуклюжая женщина, с тупым выражением мелочной заботы и страха перед куском хлеба. (SI : 251)
Tanpa habis pikir saya bertanya kepada diri sendiri : apakah perempuan tua ini, yang sangat gemuk, serba kikuk, bicara goblok tentang tetek-bengek dan khawatir dengan harga roti. (RM : 96)
Stephanovich tidak lagi mengenal istrinya. Dia masih mempertanyakan benarkah istrinya adalah ini yang telah bersamanya menjalani hidup ini dan memberikan anak-anak yang selalu dia banggakan.
Неужели это та самая жена моя Варя, которая когда-то родила мне сына? (SI: 252)
Apakah dia memang istri saya Varya yang dulu juga melahirkan anak lelaki saya? (RM : 97)
Inilah yang membedakan NS dengan orang lain. Dia mengambarkan dia adalah orang terpelajar. Dia tetep menghargai istrinya. Dia memberikan hak penuh kepada istrinya. Dia memberikan kebebasan berbicara, berpendapat dan juga berargumen. Yang menunjukkan NS adalah orang yang terpelajar adalah dia sama sekali tidak berkomentar bahkan tidak peduli disaat istrinya berkomentar dan mencaci maki orang yang menghina dirinya karena satu dan lain hal.
Мне больно смотреть на нее, и чтобы утешить ее хоть немного, я позволяю ей говорить что угодно, и даже молчу, когда она несправедливо судит о людях или журит меня за то, что я не занимаюсь практикой и не издаю учебников. (SI : 252)
Saya merasa sakit melihat dia, tetapi untuk menghiburnya, biar secuil saja, saya ijinkan dia berbicara tentang apa saja, bahkan saya diam saja sewaktu dia secara tidak adil mengecam orang-orang atau mencela diri saya karena saya tidak berpraktek dan tidak menulis buku pelajaran. (RM : 97)
Hubungan NS secara sosial sangat baik dengan anak dan istrinya. Dia sangat mencintai anaknya dengan sepenuh hati. Dia mencintai anaknya yang polos, istrinya yang tidak berubah baik fisik maupun perilaku. Dia masih belum bisa menerima perubahan yang terjadi pada anak dan istrinya. Ia tidak terima pengaruh lingkungan yang mengubah anak sopan dan polos yang dia miliki menjadi seperti sekarang. Pakaian yang dipakai anaknya tak lagi menunjukan suatu keagungan ayahnya. Dia mulai memakai yang asal dan juga memakai sesuai yang dia inginkan. Bukan lagi karena sebuah identitas tapi kenyamanan dan yang kebanyakan orang pakai. Ini yang sama sekali tidak dapat diterima oleh NS.
NS memiliki pemikiran yang sangat lama. Dia membawa segala pemikiran tentang kehidupan dan kemudian diterapkan kepada Liza, anaknya. Pada saat dunia masih mengagungkan dan menunjukkan eksistensi seorang NS, ia masih dapat membuat anaknya bergaya hidup sepertinya. Namun seiring perkembangan zaman seharusnya NS tidak bisa terus seperti ini. Dia harus menerima bahwa dunia berubah seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan.
Dia tidak boleh lagi egois dengan segala nama yang pernah diemban. Nama yang selalu jadi primadona di kalangan orang-orang kelas atas. Setiap orang memiliki kebebasan sekalipun itu hanya gaya berpakaian.
-- Никого мне так не жаль, как нашу бедную Лизу. Учится девочка в консерватории, постоянно в хорошем обществе, а одета бог знает как. Такая шубка, что на улицу стыдно показаться. Будь она чья-нибудь другая, это бы еще ничего, но ведь все знают, что ее отец знаменитый профессор, тайный советник! (SI : 252)
Tidak ada yang lebih aku sesali daripada Liza kita yang malang. Belajar di konservatorium, selamanya ditengah lingkungan yang baik , tapi pakaiannya bagaimana, hanya Rtuhan yang tahu. Mantel bulunya, malu rasamya diperlihatkkan di luar. Kalau dia anak orang lain, itu barangkali tak mengapa, tapi semua orang tahu bahwa ayahnya profersor yang masyur, anggota Dewan Penasihat Kerajaan. (RM : 98)
Disatu sisi NS mengharapkan bahwa anak-anaknya tetap menjadi kecil. Kecil secara mental dan pemikiran. NS masih ingin anaknya manis dan bisa ditimang. Digoda dan dihiburnya dengan permainan sederhana yang membuat si kecil tertawa girang sambil berlarian dan kembali kepelukannya dan sang ayah mendapat kecupan hangat penuh cinta dari anak-anaknya. Itu yang selalu dipikirkannya, yang sebenarnya tidak bisa terjadi. Secara fisik dan mental mereka bertumbuh. Mereka menjadi dewasa dengan didikan dan pengaruh lingkungan pada zaman itu. Mereka mengikuti perkembangan dunia yang semakin maju. Itu yang tak mau NS alami. Dia tidak bisa terima dan sangat takut akan kehilangan cinta Liza juga takut sosok seorang ayah tak ada lagi bagi Liza.
И теперь, по старой памяти, я целую пальцы Лизы и бормочу: "фисташковый... сливочный...лимонный...", но выходит у меня совсем не то. Я холоден, как мороженое, и мне стыдно. (SI : 253)
Sekarang, sebagaimana kenangan lamaa, saya cium jari-jari Liza sambil menggumam, “Kenari… prem… jeruk…,” tapi hasilnya sama sekali tidak seperti yang saya harapkan. Saya dingin seperti es krim, dan saya merasa malu. (RM : 99)
С тех пор, как я страдаю бессонницей, в моем мозгу гвоздем сидит вопрос: дочь моя часто видит, как я, старик, знаменитый человек, мучительно краснею оттого, что должен лакею. (SI ; 253)
Semenjak menderita insomnia, dalam otak saya terus bercokol pertanyaan seperti paku : anak perempuan saya sering melihat bagaimana saya yang susah tua ini, orang yang termasyur ini, memerah malu karena berhutang kepada membantu. (RM : 99)
Pemikiran tentang anaknya tidak berhenti kepada Liza yang seorang perempuan, anak laki-lakinya yang bekerja sebagai opsir pun tak luput dari perhatiannya. NS inginnya anaknya memperhatikan hidupnya. Bagaimana hidup dia dihari tuanya nanti. NS berpikir anak laki-lakinya ini memiliki otak yang cerdas juga berperilaku baik. Dengan modal tersebut NS berpikir anaknya dapat bekerja dibidang yang lebih baik. Yang bisa membuatnya kaya raya dan tak lupa bisa dibagi untuk memikirkan nasib orang tuanya kedepan.
Кстати вспоминаю я и про своего сына, варшавского офицера. Это умный, честный и трезвый человек. Но мне мало этого. Я думаю, если бы у меня был отец старик и если бы я знал, что у него бывают минуты, когда он стыдится своей бедности, то офицерское место я отдал бы кому-нибудь другому, а сам нанялся бы в работники. (SI : 253)
Harus saya katakan, saya pun teringat anak lelaki saya, opsir yang di Warsawa itu. Dia orang yang cerdas, jujur, dan sadar. Tapi itu bagi saya tidak cukup. Saya pikir, sekiranya ayah saya sudah tua dan sekiranya saya tahu bahwa dia sering merasa malu karena miskin, maka kiranya saya serhkan kedudukan saya sebagai opsir itu kepada orang lain, sedangkan saya melamar pekerjaan lain (RM : 99)
NS dengan pekerjaannya seperti NS dengan jiwanya. Dia salah satu orang yang sama sekali tidak tertarik dengan pekerjaan yang baru. Dia merasa sudah terlalu nyaman dengan apa yang sedang dijalaninya. Dia merasa pekerjaannya yang selama ini memberikan dia segalanya. Kedudukan yang tinggi, kemasyuran, dan yang teutama kenyamanan bagi dirinya sendiri. NS merasa sudah cukup dengan apa yang didapat walau semua yang berhubungan dengan universitas kadang membuat hidupnya merasa bosan. Inovasi pun sama sekali tidak berusaha dibuat oleh NS padahal kalau ditelusuri, ia dapat membuat buku yang bisa diterbitkannya. Dia menjadi tidak harus lelah karena mengajar sampai usia yang sudah senja. Tapi itu tidak dilakukan karena merasa dia ditempat yang nyaman yang sudah memberi segalanya. Apa lagi yang akan dicari lagi oleh NS jika ia sudah mendapatkan semua.
Одеваюсь и иду по дороге, которая знакома мне уже 30 лет и имеет для меня свою историю. (SI : 253)
Saya mengenakan pakaian, berjalan kaki menelurusi jalan yang sudah 30 tahun saya kenal dan memiliki riwayat tersendiri bagi saya. (RM : 100)
NS memiliki pemikiran yang terkotak-kotak. Pemikirannya tidak terbuka akan beberapa hal. Dia merupakan seorang yang masih melihat orang dari status sosialnya, menganggap orang lain yang tidak sekelas dengannya hanyalah sampah masyarakat yang hanya bermodal tenaga seperti kuli-kuli pasar. Pada dasarnya memang orang yang kurang mampu bukan hanya ingin bermodal tenaga, tapi tidak mempunyai cukup uang untuk mengasah otaknya supaya berguna. NS juga terlalu mendewakan ilmu pengetahuan. Dia berpikir bahwa ilmu pengetahuan adalah satu-satu faktor yang menunjang kehidupan. Padahal faktor finansial dan sosial juga merupakan faktor penting yang menunjang kehidupan yang lebih baik.
Будущность его представляется мне ясно. За всю свою жизнь он приготовит несколько сотен препаратов необыкновенной чистоты, напишет много сухих, очень приличных рефератов, сделает с десяток добросовестных переводов, но пороха не выдумает. Для пороха нужны фантазия, изобретательность, умение угадывать, а у Петра Игнатьевича нет ничего подобного. Короче говоря, это не хозяин в науке, а работник. (SI : 257)
Masa depannya tergambar jelas bagi saya. Dalam hidupnya dia akan menyiapkan beberapa ratus preparat yang betul-betul murni, menulis banyak makalah yang kering tapi layak, membuat beberapa puluh terjemahaan yang cukup teliti, tapi tidak istimewa, karena untuk itu diperlukan fantasi, daya khayal, kemampuan untuk menebak, sedangkan pada Pyort Ignatyevich tidak ada hal-hal itu. Pendek kata, dia bukan pemilik ilmu, tetapi pekerja ilmu. (RM : 106)
Испуская последний вздох, я все-таки буду верить, что наука -- самое важное, самое прекрасное и нужное в жизни человека, что она всегда была и будет высшим проявлением любви и что только ею одною человек победит природу и себя. (SI : 260)
Pada waktu menghembuskan napas terakhir, bagaimanapun saya akan tetap percaya bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang paling penting, paling indah, dan paling perlu dalam hidup manusia, bahwa ilmu pengetahuna selamanya, dahulu dan nanti, akan merupakan perwujudan tertinggi cinta, dan bahwa hanya dengan ilmu pengetahuan manusia akan mengalahkan alam dan diri sendiri. (RM : 110)
Tokoh utama ini sudah memiliki kondisi yang terlalu nyaman dalam bentuk pekerjaanya. Dia hanya dapat terhibur dengan bekerja. Pekerjaannya membuat NS terlalu terlena. Segala hiburan yang diciptakan dunia tak membuatnya berpaling dari pekerjaanya.
Никакой спорт, никакие развлечения и игры никогда не доставляли мне такого наслаждения, как чтение лекций. (SI : 259)
Tidak ada olahraga, hiburan, atau permainan yang bisa memberikannya kenikmatan kepada saya seperti halnya memberi kuliah. (RM : 109)
Kepintarannya yang hampir diatas rata-rata membuat NS menuntut kesempurnaan dalam darinya dan juga menerapkan kesempurnaanya itu terhadap orang lain. Sikap seperti itu yang membuat NS kurang dapat percaya kepada orang lain dengan melimpahkan tanggung jawab secara penuh. Dalam struktur yang seharusnya diterapkan, NS seharusnya dapat memberikan pengalamanya kepada juniornya. Tapi dia terlalu kokoh mempertahankan prinsipnya bahwa dia tak percaya dengan orang, walaupun dia lebih pintar.
Мои совесть и ум говорят мне, что самое лучшее, что я мог бы теперь сделать,-- это прочесть мальчикам прощальную лекцию, сказать им последнее слово, благословить их и уступить свое место человеку, который моложе и сильнее меня. Но пусть судит меня бог, у меня не хватает мужества поступить по совести. (SI : 259)
Hati nurani dan akal mengatakan kepada saya bahwa hal yang terbaik yang dapat saya lakukan sekarang adalah memberi kuliah perpisahan kepada anak-anak itu, mengucapkan kata terakhir, merestui mereka, dan menyerahkan kedudukan kepada orang yang lebih muda dan lebih kuat daripada saya. Biarlah Tuhan yang menilai, tapi saya tidak punya cukup keberanian untuk bertindak sesuai hati nuran. (RM : 110)
Sikap egois yang dominan dalam diri NS membuatnya ingin dimengerti tanpa dia melihat situasi dan kondisi.
Но не в этом дело. Я только прошу снизойти к моей слабости. (SI : 260)
Tapi persoalan bukan itu. Saya hanya memohon untuk memahami kelemahan saya. (RM : 111)
Penjabaran di atas mengenai bagaimana tokoh NS dalam kehidupan sehari-hari. Pada sub bab berikutnya akan ditemukan contoh-contoh kasus yang menunjukkan, dengan siapa tokoh NS bertentangan mengenai beberapa kejadian.
3.1.2 Perdebatan Tokoh Utama terhadap Konflik yang terjadi
Perdebatan tentang modernitas menjadi titik utama dari pembahasan kali ini. Maka di bawah ini akan dijabarkan bagaimana tokoh utama, NS, memandang suatu perubahan terhadap orang-orang disekitarnya, lingkungan, keluarga dan perempuan. Secara garis besar akan menjelaskan perubahan yang ditentang ataupun yang dikritik oleh NS. Perubahan yang akan dibahas seputar tradisi, kebiasaan, perilaku, tata krama, dan ilmu pengetahuan.
Tokoh utama yang sangat memegang peranan penting ini memiliki hubungan yang cukup kental dengan orang-orang disekitarnya. Ia seorang yang cukup sering bertemu dan berkomunikasi dengan orang banyak. Penggambaran sifat-sifatnya ini banyak terlihat dari komunikasi dia dengan keluarga, teman dan mahasiswanya.
NS sendiri sebenarnya adalah orang yang memegang kuat prinsip hidupnya. Prinsip hidupnya ini berdampak besar bagi hidupnya, pembawaanya, serta kehidupan yang dijalani. Penerimaan akan sebuah keadaan juga berdampak besar dengan pola pikiran yang tidak mau menerima perubahaan, karena terlalu kuat memegang prinsip serta yakin bahwa prinsipnya adalah sesuatu yang diyakininya benar.
Prinsipnya ini terkadang membawanya pada perubahaan yang lebih baik untuk dirinya maupun orang lain. Namun disatu sisi prinsip hidupnya ini juga berdampak terhadap orang-orang yang berada di sekitarnya. Prinsip yang memiliki nilai positif dan negatif. Orang-orang yang diberitahu secara implisit oleh NS mengenai prinsipnya akan merasa diuntungkan dengan adanya pembelajaran hidup yang harusnya dilakukan. Namun ini bisa juga senjata makan tuan untuk diri NS sendiri.
Pola pikir NS yang seperti ini dapat menjadikan terlempar dari kehidupan masyarakat pada zaman tersebut, dapat pula menjadi titik poros kehidupan bagi masyarakat luas. Maka akan dibahas secara lebih mendetail bagaimana tokoh ini berhubungan langsung dengan tokoh lain dan lingkungan. Kita juga akan membahas dampak pola pikir serta prinsip hidupya, dampak bagi orang lain ataupun bagi dirinya sendiri.
NS merupakan orang kepercayaan universitas. Dia memiliki mahasiswa yang cukup banyak. Dia juga memegang kelas-kelas yang penting dan berpengaruh dalam pembelajaran kedokteran selama bertahun-tahun. Namun dia bukan orang yang mudah dirayu dan dibujuk untuk sesuatu yang mahasiswanya inginkan. Dia berprinsip teguh dalam banyak hal. Termasuk dalam hal mangajar.
NS memiliki pemikiran bahwa sesuatu didapat bukan menggunakan cara yang mudah, tapi menggunakan usaha. Dia juga berpikir bahwa orang-orang harus memilih yang mereka sukai. Bukan karena tuntutan orang lain. Dia bahkan tetap menyuruh mahasiswanya mengulang lagi walau sudah mengulangnya lima kali. Mahasiswa ini harus benar-benar mengerti untuk bisa melewati ujian.
Salah satu prinsip ini yang kemudian menjadi pembelajaran hidup bagi mahasiswanya bahwa perkuliahan bukan hanya mencari sebuah nilai. Tapi ilmu yang dicari, dimengerti, dan kemudian diterapkan ilmu tersebut untuk sesuatu yang baik. Bukan menjadi sebuah permasalahan yang membuat suatu kredibilitas seseorang tersebut menjadi hancur. Ini semua terlihat dari kutipan cerpen sebagai berikut. Yang akan lebih dalam dijabarkan dalam bentuk analisis dengan bukti kutipan.
-- Извините, мой друг,-- говорю я гостю,-- поставить вам удовлетворительно я не могу. Подите еще почитайте лекции и приходите. Тогда увидим.
-- По-моему, самое лучшее, что вы можете теперь сделать, это – совсем оставить медицинский факультет. Если при ваших способностях вам никак не удается выдержать экзамена, то, очевидно, у вас нет ни желания, ни призвания быть врачом.
-- Ну, да! Лучше потерять даром пять лет, чем потом всю жизнь заниматься делом, которого не любишь. (SI :262)
“Maafkan, Kawan.” Kata saya kepada tamu itu, “memberi angka memuaskan saya tidak bisa. Silakan baca lagi kuliah-kuliah saya, lalu datanglah. Nanti kita lihat.”
“Menurut saya, hal terbaik yang dapat anda lakukan sekarang adalah meninggalkan fakultas kedokteran sama sekali. Bila dengan kemampuan anda sekarang anda tidak dapat lulus ujian, maka jelas anda tidak punya keinginan atau panggilan untuk menjadi dokter.”
“Nah, ya! Lebih baik kehilangan lima tahun dengann sia-sia daripada sepanjang hidup mengurusi hal yang tidak anda cintai.” (RM : 114)
Bagi sebagian besar orang, menuntut ilmu sampai tinggi hanya untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan di posisi yang baik pula. Ada juga yang beranggapan jika kita menuntut ilmu di bidang yang diakui oleh masyarakat akan menambah citra diri sebagai manusia yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan orang lain. Tekanan dari masyarakat kemudian yang membuat seseorang menuntut ilmu memiliki beberapa alasan lain selain murni menuntut ilmu supaya memiliki kredibilitas yang tinggi.
Anggapan-anggapan tersebut menimbulkan suatu alasan baru dan mendidikan orang-orang pada zaman yang semakin modern menjadi sosok yang serba instan. Orang-orang ini kemudian berpikir bahwa menuntut ilmu setinggi-tingginya hanya karena paksaan orang tua juga lingkungan. Alasan ini dilanjutkan dengan pikiran “yang penting lulus”, tanpa memikirkan bagaimana kemampuan mereka sebenarnya.
Pola pikir anak kecil ini yang membuat NS geram. NS sendiri diceritakan adalah seorang yang sangat mementingkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah lentera hidupnya yang membuatnya tak pernah meninggalkan ilmu pengetahuan sekalipun keluarga dan materi sudah menjauh dan pergi meninggalkan secara perlahan.
Menurut NS, ilmu pengetahuan bukan hanya sekedar dibayar dengan sebuah nilai dan gelar tapi juga pengalaman dan kemampuan yang sebenarnya yang bisa dipertanggungjawabkan di depan khayalan umum bahwa memang dia pantas mendapatkan gelar dan nilai tersebut. Baginya jika menuntut ilmu hanya sebatas karena paksaan, lebih baik ditinggalkan dan mengulang di bidang yang dicintai,disukai, dan bukan karena alasan-alasan yang tidak berkompeten seperti diatas.
-- Что вы все ко мне ходите, не понимаю? -- кричу я сердито.—Лавочка у меня, что ли? Я не торгую темами! В тысячу первый раз прошу вас всех оставить меня в покое! Извините за неделикатность, но мне, наконец, это надоело!
Говорю я много, а он все молчит. В конце концов я мало-помалу стихаю и, разумеется, сдаюсь. Докторант получит от меня тему, которой грош цена, напишет под моим наблюдением никому не нужную диссертацию, с достоинством выдержит скучный диспут и получит не нужную ему ученую степень. (SI : 264)
“Kenapa kalian semua datang kepada saya,sungguh saya tidak mengerti!” pekik saya marah. “Apa saya ini warung? Saya tidak berdagang tema! Seribu satu kali saya minta kepada kalian untuk tidak mengganggu saya! Maafkan saya atas ketidaksopanan ini, tapi akhirnya saya merasa bosan!
Saya banyak bicara, tapi dia diam saja. Akhirnya sedikit demi sedikit saya berhenti bicara dan, tentu saja, menyerah. Calon doktor itu nantinya mendapat tema dari saya, yang nilainya hanya sepeser; dia akan menulis disertasi yang tidak berguna bagi siapapun di bawah bimbingan saya; dia akan lulus dari perdebatan yang membosankan dengan angka baik sekali, dan memperoleh gelar sarjana yang tidak perlu baginya. (RM : 117)
Dunia pendidikan adalah makanan sehari-hari bagi NS. NS mengajar hampir 30 tahun lamanya. Berbagai cara sudah pernah dijajalnya dalam dunia mengajar. NS juga sudah banyak menghadapi mahasiswa dengan berbagai macam jenis. Mahasiswa dijenjang S1, S2 ataupun S3 pernah dipegangnya baik perkuliahan biasa maupun dibimbing dalam menghadapi skripsi dan disertasi.
Ada mahasiswa yang baik dan menurut, ada pula mahasiswa hanya mengharapkan nilai dan ingin cepat lulus. Semua ini sudah pernah dihadapinya, dia sudah hafal setiap gelagat mahasiswa. Semua dilihat dari niat dan tekad. Pada saat mahasiswa jenjang S1 ‘bermain api’ dengan NS, dia sudah tidak berminat menanggapi. Di kemudian hari ada mahasiswa yang menurut tingkatan tidak boleh mempermainkan NS, menguji kesabaran NS. Pada saat itulah NS murka dan mempertanyakan kualitas mahasiswa calon magister.
Mahasiswa tersebut sama sekali tak punya usaha untuk membuat dirinya lulus dan membuatnya semakin baik. Mahasiswa calon magister tersebut hanya menerima asupan tanpa memiliki inisiatif yang besar terhadap nasib dirinya. Itulah yang ditentang NS, NS mengharapkan mahasiswanya punya inisiatif besar untuk menentukan nasibnya. Hanya diri kita yang dapat menentukan nasib kita. Bagaimana kita akan menentukan nasib kita jikalau kita menunggu orang untuk memutuskan dan mengambil pilihan hidup? Pertanyaan ini yang tidak mau NS dengar dari seorang mahasiswa yang mengenyam pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi.
NS mau mahasiswa mencari semua sendiri tanpa NS ‘suapi’. NS mau mahasiswanya memiliki inisiatif yang besar terhadap dirinya sendiri. Terutama yang mau NS inginkan adalah mahasiswanya berusaha. Jangan hanya mau menerima tanpa usaha sedikitpun. Karena NS adalah orang yang tidak mau sesuatu yang serba instan. Perilaku orang zaman sekarang semakin ke sini semakin ingin yang instan. Itu yang membuat NS ingin orang-orang kembali ke zaman dahulu. NS senang dengan segala perkembangan dunia zaman sekarang, tapi tak menyukainya karena mengubah karakter dan pribadi orang.
Ketabahan NS mengabdi kepada kampus selama 30 juga menjadi tidak ada artinya. Banyak sarjana yang tidak menjadi terkenal. Seharusnya dari professor yang namanya termasyur menjadikan dia menciptakan minimal satu sosok mahasiswa yang terkenal, yang bisa melebihi kemampuan dari dia.
Di samping itu NS juga tidak memiliki mahasiswa yang mengingat dan mengasihi dia sama sekali. Tapi dia tetap mengabdi dan bertahan pada kampus ini. Hal tersebut disayangkan oleh beberapa orang terdekatnya.
-- Что за вздор! А университет?
-- И университет тоже. Что он вам? Все равно никакого толку. Читаете вы уже 30 лет, а где ваши ученики? Много ли у вас знаменитых ученых? Сочтите-ка! (SI : 280)
“omong-omong apa pula ini? Lalu, universitas?”
“Universitas juga. Apalah dia itu? Toh tidak ada artinya. Papa memberikan kuliah sudah 30 tahun, tapi mana murid-murid Papa? Apa banyak sarjana Papa yang terkenal? Coba hitung!” (RM : 142)
Pada suatu kejadian pun, NS mengakui secara terang-terang bahwa orang-orang disekitarnya berubah. Tak sama lagi dengan orang-orang yang dicintai. Banyak perubahan yang jelas-jelas ditunjukkan orang sekitar NS dan disadari benar oleh NS. Mulai dari perubahan kecil sampai berubahan yang besar.
А главное, я никак не могу понять, почему это ко мне каждый день ходит и каждый день со мною обедает существо, совершенно чуждое моим привычкам, моей науке, всему складу моей жизни, совершенно непохожее на тех людей, которых я люблю. (SI : 273)
Dan yang pokok, saya tidak dapat mengerti kenapa tiap hari datang ke rumah saya, dan tiap hari makan siang bersama saya, makhluk yang sama sekali asing bagi kebiasaan saya, ilmu saya, seluruh cara hidup saya, yang sama sekali tidak mirip dengan orang-orang yang saya cintai. (RM : 132)
Orang-orang mengaku dirinya adalah orang yang sudah menerima sebuah modernitas, sudah menjalani dengan baik. Tapi menurut NS, orang-orang yang sok modern tersebut terlalu bodoh. Mereka masih saja mempercayai berbagai mitos yang beredar. Padahal menurut NS, semua keadaan yang berhubungan dengan mitos bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan yang ada. Semua hal tersebut memiliki sebab-akibat yang berkaitan.
"Пустяки...-- думаю я. -- Влияние одного организма на другой. Мое сильное нервное напряжение передалось жене, Лизе, собаке, вот и все... Этой передачей объясняются предчувствия, предвидения..." (SI : 300)
“Tidak ada maknanya sama sekali…,” pikir saya. “Itu Cuma pengaruh satu organisme terhadap organisme lain. Ketegangan sarafku yang kuat bergaung pada istri, Liza, anjing, itu saja… Gaung itulah asal-usul firasat, ramalan…” (RM : 175)
Hubungan NS dengan anak angkatnya, Katya, memang cukup dekat. Katya yang lebih memperhatikan dan peduli terhadap dirinya. Sampai pada akhirnya, yang ada di otaknya hanya seorang Katya tempatnya berlindung, mengeluh dan bersandar disaat keluarganya tak tahu lagi ada dimana. Miris sekali karena justru orang lain yang lebih perhatian dari pada keluarganya.
Куда идти? Ответ на этот вопрос у меня давно уже сидит в мозгу: к Кате. (SI : 277)
Pergi kemana? Jawaban atas pertanyaan itu sudah lama bercokol di dalam, otak saya : ke Katya. (RM : 138)
Perubahan orang-orang tak hanya jadi topik yang diperdebatkan oleh NS. NS pun berasumsi tentang lingkungan yang berubah seiring perkembangan zaman. Walaupun perubahan itu mengarah kepada yang lebih baik, namun tetap saja tak sesuai dengan kemauan NS. Dia terlalu nyaman dengan setiap kondisi yang terjadi pada zaman yang dianggap NS belum berubah.
Setiap kejadian kecil yang berubah membuat NS sangat geram. Banyak menurut dia yang tidak perlu diubah. Pada zaman yang sekarang, dunia teater tidak lagi kaku seperti dulu kala. Seperti dari gaya berpakaian, tata krama, dan hiburan yang terdapat di dalamnya. Banyak hal yang tidak ‘sreg’ di hati. Seperti selalu ada yang salah dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Ini terbukti dari kutipan berikut.
По моему мнению, театр не стал лучше, чем он был ЗО-4О лет назад. По-прежнему ни в театральных коридорах, ни в фойе я никак не могу найти стакана чистой воды. По-прежнему капельдинеры штрафуют меня за мою шубу на двугривенный, хотя в ношении теплого платья зимою нет ничего предосудительного. По-прежнему в антрактах играет без всякой надобности музыка, прибавляющая к впечатлению, получаемому от пьесы, еще новое, непрошенное. По-прежнему мужчины в антрактах ходят в буфет пить спиртные напитки. Если не видно прогресса в мелочах, то напрасно я стал бы искать его и в крупном. (IR : 266)
Menurut pendapat saya, teater tidak lebih baik daripada 30-40 tahun yang lalu. Seperti dulu, di koridor teater ataupun di lobi tidak saya temukan gelas air putih. Seperti dulu, penjaga pintu mendenda saya dua puluh kopek untuk mantel bulu saya, walaupun mengenakan pakaian hangat di musim panas tidak tercela. Kembali seperti dulu, di waktu istirahat, musik bermain, walaupun tidak perlu, dan itu menambah hal baru yang tidak dapat dimaafkan atas kesan yang diperoleh dari lakon. Seperti dulu, di waktu istirahat para pria datang ke bufet untuk minum-minuman keras. Bila kemajuan tidak tampak dalam hal-hal kecil, sia-sia saja saya mencari kemajuan dalam hal yang besar. (RM : 120)
Bagian akhir kutipan ini juga menyatakan bahwa NS masih gamang ke mana hati dan pendiriannya akan menentukan. Dia masih mencari sesuatu alasan yang bisa membuatnya tetap pada zona nyaman yang sedang dijalaninya. Tapi di sisi lain dia juga menemukan yang monoton yang terjadi dan membutuhkan suatu perubahan. Dia juga sudah bosan dengan sesuatu yang orang-orang pertahankan, seperti keadaan, kebiasaan serta tradisi. Dia ingin perubahaan baru yang besar yang terjadi di dalam hidupnya tapi juga tidak siap pada dasarnya untuk menerima perubahaan. Rasa jengah, takut dan malas beradaptasi lebih menguasai dirinya. Padahal perubahan itu pasti terjadi dan membawa pada hal yang belum tentu buruk. Ini diperkuat lagi dengan kutipan seperti di bawah ini :
то на меня от сцены веет тою же самой рутиной, которая скучна мне была еще 40 лет назад, когда меня угощали классическими завываниями и биением по персям. И всякий раз выхожу я из театра консервативным более, чем когда вхожу туда. (SI : 267)
maka tercium oleh saya rutinitas yang sama, yang membosankan saya 40 tahun yang lalu, ketika kepada saya disuguhkan raungan-raungan klasik dan pemukulan terhadap orang Parsi. Dan setiap kali saya merasa menjadi lebih konservatif ketika keluar dari teater daripada ketika saya masuk. (RM : 121)
NS menganggap dirinya adalah orang yang benar. Memiliki cara hidup yang dianggapnya benar, memiliki tata krama, sopan santun dan juga pintar menempatkan diri. Berbeda dengan orang-orang disekitarnya, termasuk keluarga dan orang yang dekat dengannya. NS menganggap lingkungan disana terlalu liar, termasuk juga orang yang hidup. Semua teracuni satu sama lain. Menjadikan semua liar.
Orang-orang yang dia kenal juga memiliki kehidupan ekstrim. Bahkan nyawa yang bagi sebagian besar orang sangat penting, dapat mereka sia-siakan untuk sesuatu yang tak sebanding harganya. Dan bagi NS itu suatu hal yang sangat mencengangkan. Walau bagi mereka itu hal biasa.
Orang-orang disekitar hidup disekitarnya menurut anggapan NS adalah orang-orang yang pemikirannya sempit. Orang-orang yang hanya berpikir hidupnya hanya sebatas makan, tidur dan juga cinta. Dibuktikan dengan kutipan dibawah :
Прошло еще немного времени, и я получил такое письмо: "Я бесчеловечно обманута. Не могу дольше жить. Распорядитесь моими деньгами, как это найдете нужным. Я любила вас, как отца и единственного моего друга. Простите".
Оказалось, что и ее он принадлежал тоже к "табуну диких людей". Впоследствии по некоторым намекам я мог догадаться, что было покушение на самоубийство. Кажется, Катя пробовала отравиться. (SI : 269)
Selang beberapa waktu kemudian saya menerima surat demikin, “Saya tertipu secara kejam. Tidak bisa saya hidup lebih lama. Aturlah uang saya dengan cara yang menurut Papa perlu. Saya cinta Papa sebagai ayah dan sahabat satu-satunya. Maafkan saya.
Ternyata orang yang dicintainya itu termasuk juga “kawanan orang-orang liar”. Kemudian dari beberapa isyarat yang diberikan dapat saya duga bahwa dia pernah berusaha bunuh diri. Agaknya Katya mencoba minum racun. (RM : 125)
Pola hidup remaja masa kini sangat dibenci oleh NS. Mereka membeli barang-barang yang tidak diperlukan dengan uang hasil kerja keras orang tua. Pembodohan yang terjadi di sekitar NS membuatnya menjadi geram. Meraka jadi bodoh dan tidak cekatan. Mereka juga sudah mulai kehilangan jati diri bangsa. Membelot dari beberapa aturan kebahasaan serta kebudayaan suatu bangsa yang membuat para remaja kehilangan arah menurut NS.
Мне не нравится, что они курят табак, употребляют спиртные напитки что они беспечны и часто равнодушны до такой степени, что терпят в своей среде голодающих и не платят долгов Они не знают новых языков и неправильно выражаются по-р.усски (SI : 285)
Saya tidak suka mereka merokok tembakau, minum-minuman keras, saya tidak suka mereka lalai dan sering tidak peduli. Mereka tidak kenal bahasa-bahasa baru, dan tidak benar mengungkapkan parasaannya dalam bahasa Rusia. (RM : 151)
Semua benar-benar tak luput dari komentar dan cercaan NS. sekarang giliran kesusasteraan yang di kritik. Dia tidak suka dengan segala perubahaan mengenai kesusasteraan. Disamping itu menurut NS kesusasteraan zaman sekarang menjadi tidak menarik dan tidak sebagus zaman dulu.
то же самое следует сказать и о всех тех литературных новинках, которые я прочел в последние 10-15 лет: ни одной замечательной, и не обойдешься без но, Умно, благородно, но не талантливо. (SI : 289)
Sama halnya apabila kita berbicara tentang karya-karya sastra baru yang saya baca dalam 10-15 tahun terakhir: tidak ada satu pun yang bagus sekali, dan tidak bisa kitaa berbicara tentangnya tanpa kata tidak. (RM : 158)
Orang-orang dan lingkungan NS sudah berubah dan untuk sebagian besar orang itu tak berarti selama masih ada keluarga yang selalu mendukung dan memberi semangat, begitu pula dengan NS. Namun, lain halnya jika keluarga pun tak lagi memperhatikan. Tak lagi peduli terhadap sesuatu yang terjadi di dalam diri kita. Keluarga adalah suatu komunitas yang paling akhir dapat diharapkan, disaat semua orang tak lagi ada yang dapat diharapkan.
NS seperti tak ingin membahas bahwa keluarganya tak lagi peduli. Tetapi orang lain yang justru sangat mengasihi NS sangat peduli bahkan mengecam keberadaan keluarganya yang sama sekali tak peduli dengan kondisi NS, walaupun itu menyangkut kesehatan NS.
Не понимаю, что ваша семья смотрит! Хороши, нечего сказать.(SI : 271)
“Saya tidak mengerti , bagaimana pandangan keluarga Papa! Papa dan keluarga ini sama saja.” (RM : 129)
Tak ada lagi kehangatan yang terjalin lagi di dalam keluarga. Suasana menjadi kaku, tidak ada percakapan yang biasa dilakukan setelah makan malam atau saat waktu senggang. Tidak pernah lagi ada pelukan dan ciuman hangat. Semua seperti asing dan terlalu sibuk dengan semua kegiatan masing-masing.
Suasana hangat dan obrolan ringan mengenai kabar masing-masing anggota keluarga adalah sesuatu yang dirindukan oleh NS. Suasana yang mahal harganya untuk didapatkan. Ia ingin sekali memiliki waktu berlibur barang sehari untuk melepaskan kerinduaanya terhadap anak dan istri.
Уж нет прежней веселости, непринужденных разговоров, шуток, смеха, нет взаимных ласок и той радости, какая волновала детей, жену и меня, когда мы сходились,бывало, в столовой;(SI : 274)
Sudah tidak ada lagi keriangan yang dulu, percakapan-percakapan yang tidak dipaksakan, lelucon, tawa, tidak ada lagi saling belai dan kegembiraan yang merangsang anak-anak, istri, dan saya sendiri, ketika kami kadang-kadang berkumpul di kamar makan. (RM : 133)
Situasi yang menunjukkan perkenalan NS dengan calon menantunya tak lepas pula dari komentarnya. Dia marah dengan kelakuan keluarga yang mudah percaya dengan orang, bahkan orang tersebut adalah orang yang akan menikah dengan anaknya.
Menurut NS, orang yang pantas menikah dengan anaknya adalah orang yang jelas asal-usulnya. Ia kesal dengan apa yang kelakuan orang yang asing menurutnya. Orang yang tak dikenal NS tapi datang setiap hari ke rumah dan bertemu dengan keluarga. Namun disayangkan bahwa keluarganya menerima dengan gamblang sosok orang tersebut. Keluarga NS hanya melihat tampilan yang rapi dan menilai bahwa sosok ini pasti dari keluarga yang baik-baik. Padahal tampilan tidak bisa melihat kualitas diri seseorang.
Бывает он у нас ежедневно, но никто в моей семье не знает, какого он происхождения, где учился и на какие средства живет. (SI : 273)
Dia datang bertamu tiap hari, tapi tidak seorang pun di keluarga saya tahu dari mana asalnya, di mana belajar, dan dari mana sarana hidupnya. (RM : 131)
NS tahu bagaimana susahnya menjaga anak perempuan untuk dapat mempertahankan kesucian dan harga diri. Maka dari itu menanamkan suatu nilai moral dirasa penting. NS juga memiliki ketakutan yang luar biasa tentang pergaulan anak-anaknya. Zaman yang semakin liarpun menuntut kewaspadaan NS. Ditambah lagi ketakutan NS jika anak perempuannya sudah memasuki masa-masa dewasa. Perkawinan pun dia takuti, karena tidak semudah membalikkan tangan saat seorang ayah menyerahkan anak perempuan ke tangan orang lain yang belum dikenal seutuhnya.
Будь вы сто раз джентльменом и тайным советником, но если у вас есть дочь, то вы ничем не гарантированы от того мещанства, которое часто вносят в ваш дом и в ваше настроение ухаживания, сватовство и свадьба. (SI : 273)
Biarpun Anda gentlement dan anggota Dewan Pemerintahan seratus kali, namun bila Anda punya anak perempuan, Anda samasekali tidak terbebas dari kepicikan yang sering memasuki rumah dan suasana hati Anda akibat percumbuan, pelamaran, dan perkawinan. (RM : 131)
Perubahan di dunia ini hampir semua mencakupi, bahkan itu termasuk di dalam bidang kuliner. Perkembangan kuliner semakin ke sini memiliki perubahan dengan cara pembuatan yang semakin modern. Banyak inovasi yang dibuat para juru masak yang kemudian dikenalkan kepada masyarakat dan menjadi tren pada masanya.
Perkembangan siklus seperti ini yang tidak bisa diterima oleh NS. NS masih nyaman dengan makanan yang biasa dikonsumsi pada zaman dulu. Dia lebih menyukai makanan tradisional yang lebih sederhana. Tapi istrinya adalah orang yang menerima dengan sangat suatu perkembangan zaman. Jadilah NS diperkenalkan kepada makanan zaman sekarang, walau hati kecilnya tak menyukai.
Вместо тех простых блюд, к которым я привык, когда был студентом и лекарем, теперь меня кормят супом-пюре. (SI : 274)
Sebagai ganti masak-masaknya sederhana yang terbiasa untuk saya ketika saya masih menjadi mahasiswa dan tabib, sekarang saya diberikan sup pure. (RM : 133)
NS mengharapkan kehangatan dalam keluarga seperti keluarga lainnya. Keluarga yang menjadi tempat terakhir untuk beristirahat. Keluarga NS dulu juga merupakan keluarga yang hangat. Keluarga yang menjadi tempat NS bernaung. Keluarga yang membuat NS menjadi dirinya sendiri tanpa topeng. Keluarga yang menjadikan NS dapat hanya tertawa lepas dan saling menyayangi satu sama lain disela makan malam bersama.
Itu semua sudah tidak dapat dirasakan lagi oleh NS karena semua anggota keluarganya kehilangan rasa saling memiliki. Bahkan untuk sekedar bersenang-senang seperti mabuk bersama tidak lagi dirasakan oleh NS. Masa-masa di mana NS makan siang atau makan malam adalah seutuhnya milik keluarga, anak dan istri. Tapi mereka sama sekali tidak mempergunakannya. Hal-hal sepele yang biasa mereka buat saat makan siang, sirna seiring berkembangnya kehidupan yang mereka jalani. Terkungkung dengan kesibukan anak dan istri NS. Keadaan ini membuat NS selalu merasa lebih lama saat ia sedang memiliki waktu luang. Ia lebih senang bekerja supaya tak lagi merasakan kesendiriaannya. NS tak lagi mengenal siapa anak dan istrinya.
Уж нет прежней веселости, непринужденных разговоров, шуток, смеха, нет взаимных ласок и той радости, какая волновала детей, жену и меня, когда мы сходились,бывало, в столовой;(SI : 274)
Sudah tidak ada lagi keriangan yang dulu, percakapan-percakapan yang tidak dipaksakan, lelucon, tawa, tidak ada lagi saling belai dan kegembiraan yang merangsang anak-anak, istri, dan saya sendiri, ketika kamis kadang-kadang berkumpul di kamar makan; (RM : 133)
Kejadian semakin diperparah dengan semakin tidak ada kepedulian lagi dari keluarga NS. Sekarang bahkan keluarganya tidak ada lagi mengingat kehadirannya saat makan.
Вы обедали сегодня? Как же это они не позабыли позвать вас в столовую? Как это они до сих пор помнят еще о вашем существовании? (SI : 280)
“Papa sudah makan siang hari ini? Bagaimana mungkin mereka tidak mengundang Papa ke kamar makan? Bagaimna mungkin sampai sekarang mereka tidak mengingat kehadiran Papa?” (RM : 142)
Tidak hanya orang lain yang menjadi sosok yang munafik, tapi istrinya pun berpura-pura mengenai hal-hal yang berkaitan di sekitarnya. Senyuman palsu yang hanya akan membuat orang-orang senang. Pikiran dan hatinya sebenarnya tidak mengerti bahkan tidak peduli, hanya untuk menyenangkan orang lain.
а жена, боясь, чтобы ее не заподозрили в музыкальном невежестве, сочувственно улыбается им и бормочет: "Это прелестно... Неужели? Скажите..." (SI : 275)
Sedangkan istri saya, karena takut dianggap picik dalam masalah musik, tersenyum simpatik kepada mereka dan bergumam, “Sungguh menarik…. Masa? Bagaimana….” (RM :135)
Latar belakang NS yang merupakan seorang dosen di bidang kedokteran seharusnya membuatnya berpikir luas dengan sudut pandang yang berbeda dari pada masyarakat.
Pemikiran yang terbuka sudah menjadi hak paten yang dimiliki seorang NS. Memikirkan beberapa keadaan dan situasi dengan cara yang berbeda, bukan sama dengan pemikiran yang justru lebih kolot dari pada masyarakat umum. Begitu pula dengan cara pandang NS terhadap perempuan.
NS berpendapat perempuan dari zaman dulu tidak pernah berubah. Perempuan memiliki kebiasaan, pola pikir dan tingkah laku yang tidak pernah berubah. Perempuan masih berada diposisi yang sangat diragukan ketangguhan dan keegoisan yang menjadi dasar dari sifat perempuan itu sendiri.
Perkembangan zaman sekarang sebenarnya memiliki pemikiran yang cukup terbuka. Mereka juga memiliki rasa ingin bersaing dengan kaum lelaki. Mereka ingin maju dan belajar banyak hal, tidak hanya menerima dan menurut dengan kaum lelaki. Banyak perempuan yang mengasah kemampuan otaknya dan dibuktikan dengan kemampuan yang sama dan bisa melebihi para kaum lelaki.
Namun dibalik semua ketangguhan dan daya tangkap perempuan yang begitu maju, dia tetap memiliki sisi kewanitaan yang lembut dan keibuan.
Современная женщина так же слезлива и груба сердцем, как и в средние века. (SI : 272)
Perempuan masa kini sama cengeng kasar hatinya seperti zaman pertengahan. (RM : 130)
Pemikiran NS menunjukkan juga bahwa dia memahami perempuan dari lapisan paling luarnya saja. NS selalu saja melihat cacat cela yang terdapat pada diri perempuan. Perempuan sejak zaman dulu memiliki penglihatan yang jeli terdapat pada diri perempuan lain. Ini merupakan sifat dasar yang dimiliki dari seorang perempuan. Tapi lain halnya dengan NS, NS hanya menjadikan alasan tersebut untuk memandang perempuan sebelah mata.
Жена не любит Кати еще за то, что она была актрисой, xccза неблагодарность, за гордость, за эксцентричность и за все те многочисленные пороки, какие одна женщина всегда умеет находить в другой. (SI : 272)
Istri saya tidak menyukai Katya juga karena Katya menjadi aktris, karena sikapnya yang tidak menunjukkan terimakasih, karena keangkuhannya, karena ekstrinsiknya, dan karena banyak cacat-cela lain yang selalu ditemukan oleh seorang perempuan pada perempuan lain. (RM : 130)
Dapat disimpulkan bahwa NS bertentangan hampir dengan semua orang. Dia bertentangan dengan para mahasiswanya, dengan pegawainya, istri, anak, dan calon menantu. Hampir semua tidak sesuai dengan keinginannya. Tidak ada yang mengena di hati. Semua salah dan hampir sebagian besar orang tidak ada yang mendukungnya. Selalu ada perdebatan juga cibiran dalam hati maupun yang diungkapkan NS secara terang-terangan.
Namun dia tidak sendiri. Ada pula yang mendukung tindak ekstrimnya yang tidak menerima modernitas. Yaitu anak angkatnya, Katya, dan sahabatnya dari kecil, MF. Katya perananya pada cerpen ini adalah dukungan dari segi mental. Dia juga mendukung beberapa tindakan ayahnya. Tapi akhirnya dia harus juga terpengaruh yang kemudiaan mengubah sifatnya. Sedangkan MF pada cerpen ini sepenuhnya memihak kepada NS. Tindakan dukungan Katya dan MF akan dijabarkan dalam bentuk kutipan seperti di bawah ini.
Katya memang tidak mendukung dia secara terang-terangan. Seperti mengeluarkan argumen dan pendapat yang jelas. Namun, Katya mendukung dari segi mental. Katya juga tipikal orang penurut yang membuat NS senang dan bangga memiliki anak angkat yang mengerti NS. Rasa inginnya tahunya terhadap sesuatu sangat besar, ini membuat batas standart ideal seseorang yang dibuat NS menjadi pas untuk Katya. NS menemukan sosok orang yang ingin belajar dan tidak malas berpikir di dalam diri Katya.
Di samping itu Katya juga ingin tahu kegiatan ayahnya selama satu hari tersebut apa saja. Satu bentuk keinginan tahunya ini adalah salah satu bentuk perhatian terhadap NS. Semua yang dilakukan Katya membuat NS senang, walaupun itu sebatas hal-hal dan tindakan kecil.
"Все, что делается на этом свете, все прекрасно и умно". Она была любопытна и очень любила говорить со мной. Ей интересно знать, что я читаю, что делаю в университете, не боюсь ли трупов, куда деваю свое жалованье. (SI : 265)
“Semua yang terjadi di dunia ini bagus sekali dan pandai.” Dia selalu ingin tahu, dan suka sekali berbicara dengan saya. Dia ingin tahu apa yang saya baca, apa yang saya lakukan di universitas, apakah saya tidak takut mayat, saya kemanakan gaji saya. (RM : 118)
Katy juga merupakan satu-satunya tokoh yang selalu ditanggapi positif oleh NS. menurut NS, Katya adalah seorang yang memiliki aura yang baik, yang terpancar di wajah Katya.
Первое, что я помню и люблю по воспоминаниям, это -- необыкновенную доверчивость, с какою она вошла в мой дом, лечилась у докторов и которая всегда светилась на ее личике. (SI : 265)
Hal pertama yang saya ingat dan saya sukai dari dia ialah saat dia masuk ke dalam rumah saya dengan perasaan percaya penuh dan saat dia berobat kepada para dokter, dan perasaan percaya itu selalu terpancar dari wajahnya yang kecil. (RM : 118)
Hanya pada Katyalah NS mengagumi orang lain selain dirinya sendiri. Untuk tolak ukur orang zaman sekarang, NS adalah orang yang cukupe percaya diri. Namun Katya melunturkan itu semua. Dia pun mengagumi sosok Katya yang luar biasa kuat.
Первые письма ее с дороги были удивительны. Я читал их и просто изумлялся, как это небольшие листки бумаги могут содержать в себе столько молодости, душевной чистоты, святой наивности и вместе с тем тонких, дельных суждений, которые могли бы сделать честь хорошему мужскому уму. (SI : 268)
Surat-surat yang pertama dari perjalanan sangat mengagumkan. Saya membacanya, dan saya kagum, betapa lembaran-lembaran kertas itu, yang tidak seberapa, mampu memuat diri Katya dengan banyak kemudaan, kebersihan jiwa, keluguan suci, juga penilaian halus lagi bermanfaat, yang kiranya dapat mendatangkan rasa hormat bagi akal seorang lelaki yang baik. (RM : 123)
Katya juga orang yang tidak bisa menerima perubahan yang terlalu drastis. Pemikirannya juga terkadang tertutup dan hanya selingkupan dunia teater. Bahkan terjadi perbedaan pendapatan antara NS dan Katya mengenai dunia teater.
Катя же была совсем другого мнения. Она уверяла меня, что театр, даже в настоящем его виде, выше аудиторий, выше книг, выше всего на свете. (SI : 267)
Katya lain lagi pendapatnya. Dia berusaha meyakinkan saya bahwa teater, dalam keadaanya sekarang pun, lebih tinggi daripada buku, lebih tinggi dari pada segalanya di dunia. (RM : 122)
Orang kedua yang mendukung NS dengan sangat jelas menerima perubahan yang terjadi adalah MF. Dia juga cukup gamblang mengemukakan bentuk protesnya terhadap sesuatu yang berubah. Dari orang-orang yang semakin bodoh dan juga cara-cara instan yang dilakukan oleh instansi-instansi pendidikan yang sudah mulai ngawur akhir-akhir ini.
MF juga terang-terang mengkritik pemerintahan yang ada. Semua yang dilakukan pemerinttahan merupakan hanya sebuah kedok, yang membuat semua orang mengira ini adalah suatu gerakan baru dan baik dari pemerintahaan. Namun nyatanya semua hanya ilusi.
Ведь это европейский дурак! Помилуйте, другого такого по всей Европе днем с огнем не сыщешь! Читает, можете себе представить, точно леденец сосет: сю-сю-сю... Струсил, плохо разбирает свою рукопись, мыслишки движутся еле-еле, со скоростью архимандрита, едущего на велосипеде, а главное, никак не разберешь, что он хочет сказать. (SI : 282)
Itu orang dungunya Eropa! Cobalah, di seluruh Eropa tidak ada duanya, biarpun siang hari dicari dengan lampu! Bayangkan, orang kasih kuliah, tapi macam orang menghisap bonbon saja: syu-syu-syu….. Pengecut, menguraikan naskah tidak bagusm pikiran hampir tidak gerak, kecepatannya macam “arkhimandrit” naik sepeda, tapi yang pokok, tidak paham kita apa yang hendak dia katakan. (RM : 146)
MF juga mengatakan bahwa, masyarakat zaman sekarang sudah mengalami penuruna kualitas. Penurunan ini terlihat dari segi kualitas itu sendiri ataupun penurunan mental yang dimiliki. Sungguh miris melihat generasi zaman sekarang tidak sehebat orang-orang pada zaman dulu yang memiliki kegigihan dalam menjalani hidup dan tantangannya.
-- Измельчала нынче наша публика. Печально я гляжу на наше поколенье. (SI : 284)
Masyarakat kita sekarang mengkerdil. Saya sedih bila melihat generasi Anda ini. (RM : 149)
Dengan demikian dalam penampang struktur terdapat pasangan-pasangan konsep yang bertentangan (oposisi biner). Oposisi tersebut berbentuk ideologi yang bertolak belakang, yaitu antara NS yang konservatif dan menghendaki tatanan lama dengan keluarga yang mulia berubah ke arah yang moderat. Ini terlihat dari pemilihan jodoh yang selektif. Sedangkan keluarg NS hanya melihat dari segi fisik untuk pemilihan jodoh. Mereka berpikir juga bahwa materi diperlukan dalam pemilihan jodoh. Keluarga NS juga menghendaki sesuatu yang rasional dalam kehidupan. NS juga masih punya aturan khusus tentang cara makan, cara berpakaian dan bertingkah. Sedangkan keluargnya ingin segala sesuatunya bebas tanpa ada aturan.
3.1.3 Spasio-temporar dalam cerpen RM
Setting yang diambil oleh Chekhov untuk karyanya kali ini adalah kota sebagai medan perdebatan. Karya ini dibuat pada tahun 1889. Pada saat itu Rusia mengalami keadaan peralihan ke zaman yang lebih modern. Sebenarnya peralihan dari zaman modern tersebut bukan tepat terjadi pada tahun 1889. Peralihan zamannya terjadi dari awal abad XVII. Namun peralihan memang tidak dapat terjadi dalam waktu yang singkat. Proses dan tanggapan terhadap modernitas tidak mudah diterima dan dijalankan. Terutama masyarakat sebagai pelaku. Sedangkan pemerintahan sebagai penyelenggara dan mentor. Inilah beberapa kejadian penting yang terjadi pada abad XIX pertengahan sampai akhir :
a. Tahun 1863-1864 terjadi pemberontakan revolusioner yang menentang pemeritahan.
b. Perubahan seni pada awa abad 19. Perubahan ini adalah pergeseran ide artistik normatif seni yang bertumpu pada estetika klasisisme.
c. Karya sastra juga tidak mau ketinggalan. Karya sastra memiliki perkembangan yang cukup signifikan. Perubahan ini terjadi tahun 1812. Pada tahun ini berkembang aliran Romantisme. Karya-karya terjemahan juga mulai masuk pada abad 19. Banyak orang Rusia yang mulai menerjemahkan ke bahasa Rusia dari bahasa lain dari Eropa Barat.
d. Muncul pula bangsa Slavophil dan Zapadnik. Slavophil adalah bangsa yang menilai bahwa Rusia, dengan bertumpu pada kekuatan dan kekayaan budaya masa lampau, adalah sebuah kekuatan dan kekayaan masa lampau, adalah sebuah kekuatan yang tidak bisa dianggap kecil, karenanya mengekor kepada peradaban Barat adalah sebuah kesalahan besar. Jadi secara tidak langsung bangsa Slavophil adalah bangsa yang tidak setuju dengan modernitas. Sedangkan bangda Zapadnik melihat masa depan bangsa Rusia berada dalam persentuhan langung dengan Barta, karenanya adalah penting untuk mengadopsi ide-ide Barat demi kemajuan Rusia. Jadi bangsa Zapadnik adalah kaum yang mendukung adanya modernisasi.
Gambaran waktu yang diacu sebagai acuan ini ditandai dengan kutipan-kutipan berikut ini. Pertama-tama akan digali tentang penghapusan perbudakan tahun 1861. Sejarah ini menggambarkan strata sosial pada cerpen RM. Strata sosial yang ada pada cerpen ini hanya terdapat dua jenis yaitu, kaum intelek dan kaum tidak terpelajar. Pembagian strata ini dibuktikan dari kutipan-kutipan berikut :
Будущность его представляется мне ясно. За всю свою жизнь он приготовит несколько сотен препаратов необыкновенной чистоты, напишет много сухих, очень приличных рефератов, сделает с десяток добросовестных переводов, но пороха не выдумает. Для пороха нужны фантазия, изобретательность, умение угадывать, а у Петра Игнатьевича нет ничего подобного. Короче говоря, это не хозяин в науке, а работник. (SI : 257)
Masa depannya tergambar jelas bagi saya. Dalam hidupnya dia akan menyiapkan beberapa ratus preparat yang betul-betul murni, menulis banyak makalah yang kering tapi layak, membuat beberapa puluh terjemahhan yang cukup teliti, tapi tidak istimewa, karena untuk itu diperlukan fantasi, daya khayal, kemampuan untuk menebak, sedangkan pada Pyotr Ignatyevich tidak ada hal-hal itu. Pendek kata, dia bukan pemiliki ilmu, tapi pekerja ilmu. (RM : 106)
Jelas sekali ada pemikiran yang terkotak-kotak disini. Pemikiran bahwa status sosial sangat penting. Padahal pada dasarnya orang bekerja untuk dapat menghidupi dirinya tanpa mengingat kembali apa latar belakang pendidikan orang tersebut.
на его жениховском месте сидит человек не моего круга. (SI : 275)
Orang yang bukan dari lingkungan saya. (RM : 136)
Pikiran tokoh NS ini masih tertutup bahwa jika kita berteman harus mencar orang yang sebangsa, sesuku bahkan sederajat. Padahal untuk mencari suatu pengalaman dan belajar dari seseorang tidak perlu dengan orang yang sama. Tapi semua orang agar kita dapat belajar dari berbagai macam orang dan karakter serta kondisi
Обыкновенно, когда я остаюсь сам с собою или бываю в обществе людей, которых люблю, я никогда не думаю о своих заслугах, а если начинаю думать, то они представляются мне такими ничтожными, как будто я стал ученым только вчера; в присутствии же таких людей, как Гнеккер, мои заслуги кажутся мне высочайшей горой, вершина которой исчезает в облаках, а у подножия шевелятся едва заметные для глаза Гнеккеры. (SI : 275)
Biasanya, sewaktu sedang sendiri atau berada di tengah orang-orang yang saya sukai, tidak pernah saya memikirkan jasa-jasa diri saya, dan bila saya memulai memikirkannya, maka jasa-jasa itu tampak oleh saya begitu tidak berarti, seolah saya menjadi sarjana baru kemarin; di tengah orang-orang seperti Gnekker, jasa-jasa sya tampak seperti gunung tertinggi yang puncaknya tersaput awan, dan di kaki gunung itulah merangkak Gnekker-Gnekker yang nyaris tidak tampak oleh mata. (RM : 136)
NS memiliki pemikiran bahwa, orang-orang dari kaum bawah atau tidak terpelajar sering menghambat kinerja NS untuk menciptakan sesuatu dan mengerjakan pekerjaannya.
В это время я боюсь, чтобы кто-нибудь не вошел, боюсь внезапно умереть, стыжусь своих слез, и в общем получается в душе нечто нестерпимое. (SI : 277)
Pada waktu itulah saya takut jangan-jangan ada orang masuk, takut tiba-tiba saya mati, malu dengan airmata sendiri, pokoknya tidak tertahankan lagi rasanya di dalam jiwa. (RM : 138)
Bahkan dengan sedikit rasa tega, NS berpikir sebaiknya anaknya cari pekerjaan yang lebih menjanjikan. Padahal pekerjaan anaknya sebelumnya biasanya. Memang terkadang tidak dapat mencukupi kehidupannya. Tapi cari pekerjaan harus pelann-pelan dan belajar dari pengalaman. Tapi menurut NS lain, selain tidak dapat memenuhi kebutuhan, pekerjaan tersebut terlalu rendah untuk harga diri seorang NS.
Но мне мало этого. Я думаю, если бы у меня был отец старик и если бы я знал, что у него бывают минуты, когда он стыдится своей бедности, то офицерское место я отдал бы кому-нибудь другому, а сам нанялся бы в работники. (SI : 253)
Dia orang yang cerdas, jujur dan sadar. Tapi itu bagi saya tidak cukup. Saya pikir, sekiranya ayah saya sudah tua dan sekiranya saya tahu bahwa dia sering merasa malu karena miskin, maka kiranya saya serahkan kedudukan saya sebagai opsir itu kepada orang lain, sedangkan saya melamar pekerjaan lain. (RM : 99)
NS sering beranggapan bahwa Katya terbawa dengan sifat orang-orang sudah mulai beranjak ke arah yang lebih modern. Menurut NS, Katya menjadi bodoh karena sama seperti kelompok orang seperti itu.
И в это время я замечаю, что на лице ее уже нет прежнего выражения доверчивости. Выражение теперь холодное. безразличное, рассеянное, как у пассажиров. (SI : 271)
Dan saat itulah dia melihat bahwa di wajahnya tidak ada lagi ungkapan kepercayaan yang dulu. Ungkapan waja itu kini dingin, masa bodohm lalai. (RM : 128)
Bahkan NS secara terang-terangan takut kepada pekerja-pekerja kasar yang notabenenya adalah pegawai biasa yang kehidupannya sedang berada di bawah. NS tidak menganggap mereka ada. Lagi-lagi ada pengelompokan kelas.
я почему-то питал страх к швейцарам и к театральным капельдинерам, и этот страх остался у меня до сих пор. Я и теперь боюсь их. Говорят, что кажется страшным только то, что непонятно. И в самом деле, очень трудно понять, отчего швейцары и капельдинеры так важны, надменны и величаво невежливы. (SI : 290)
Saya merasa takut kepada portir dan pengantar penonton di teater, dan rasa takut itu masih tersimpan sampai sekarang. Sekarang pun saya takut kepada mereka. Orang bilang, yang mengerikan hanyalah yang tidak dimengerti. Dan memang, sukar sekali dipahami, kenapa para portir dan pengantar penonton begitu penting, pongah, dan tidak sopan secara anggun. (RM : 159)
NS benar-benar yang memiliki status sosial yang baik. Sampai-sampai dia tidak bisa melakukan kesalahan sedikitpun. Karena semua perilakunya dipantau oleh masyarakat luas. Kepintarannya membuat dia menjadi keblinger dan melupakan beberapa hal kecil yang seharusnya sudah menjadi faedahnya.
Извини, Николай Степаныч, но все наши знакомые и соседи стали уж поговаривать о том, что ты очень часто бываешь у Кати. Она умная, образованная, я не спорю, с ней приятно провести время, но в твои годы и с твоим общественным положением как-то, знаешь, странно находить удовольствие в ее обществе... К тому же, у нее такая репутация, что... (SI : 294)
Maafkan aku, NS, tapi semua kenalan dan tetangga kita sudah mulai membicarakan kamu yang sering sekali datang ke rumah Katya. Katya cerdas, berpendidikan, aku tidak membantah bahwa menghabiskan waktu bersama dia menyenangkan, tapi dalam usia kamu dan dengan kedudukan sosial kamu, kamu tahu, rasanya aneh mencari kepuasan di tempat dia…. Dan lagi, reputasi dia demikian rupa, hingga….” (RM : 165)
Kemudian abad XIX ini juga terjadi perubahan pada bidang seni. Ada pergeseran ide yang berlangsung. Pada cerpen RM ini ada acuan jelas yang mengarah pada pergantian seni seperti yang terjadi pada abad XIX. Berikut kutipan yang menunjukkan acuan yang jelas tersebut.
По моему мнению, театр не стал лучше, чем он был ЗО-4О лет назад. По-прежнему ни в театральных коридорах, ни в фойе я никак не могу найти стакана чистой воды. По-прежнему капельдинеры штрафуют меня за мою шубу на двугривенный, хотя в ношении теплого платья зимою нет ничего предосудительного. По-прежнему в антрактах играет без всякой надобности музыка, прибавляющая к впечатлению, получаемому от пьесы, еще новое, непрошенное. По-прежнему мужчины в антрактах ходят в буфет пить спиртные напитки. Если не видно прогресса в мелочах, то напрасно я стал бы искать его и в крупном. (SI : 266)
Menurut pendapat saya, teater tidak lebih baik daripada 30-40 tahun yang lalu. Seperti dulu, di koridor teater ataupun di lobi tidak saya temukan gelas air putih. Seperti dulu, penjaga pintu mendenda saya dua puluh kopek untuk mantel bulu saya, walaupun mengenakan pakaian hangat di musim panas tidak tercela. Kembali seperti dulu, di waktu istirahat, musik bermain, walaupun tidak perlu, dan itu menambah hal baru yang tidak dapat dimaafkan atas kesan yang diperoleh dari lakon. Seperti dulu, di waktu istirahat para pria datang ke bufet untuk minum-minuman keras. Bila kemajuan tidak tampak dalam hal-hal kecil, sia-sia saja saya mencari kemajuan dalam hal yang besar. (RM : 120)
Peranan seni juga beralih fungsi sebagai kesenian tetapi karena suatu gelar.
Он, видите ли, дубина пьяная, пришел в театр не за искусством, а за благородством. Ему благородство нужно.(SI : 289)
Jadi, dia itu Cuma pentungan mabuk, yang datang ke teater bukan untuk seni, melainkan untuk kebangsawanan. Dia perlu kebangsawanan. (RM : 153)
Ini jelas penggambaran perubahan dari berbaagai aspek kehidupan di Rusia, termasuk seni teater. Perubahan ini mungkin merupakan dampak perubahan pola pikir orang-orang yang menjalankan seni peran. Perubahan seni teater ini dirasakan dari segi pola, kebiasaan dan aturan yang mengalami perubahan.
Satu hal yang cukup penting dalam sejarah yang terjadi pada abad XIX adalah gerakan revolusi yang menentang pemerintahan yang dilakukan oleh orang-orang yang menentang secara keras. Pada cerpen RM ini juga terdapat gambaran yang mengacu pada gerakan revolusi. Tapi memang gerakan yang dilakukan tidak serta-merta melakukan protes dan berindak anarki tapi masih hanya sebatas dipikiran dan protes di dalam diri sendiri.
Tokoh NS ini jelas marah dengan proses perbudakan yang dilakukan oleh pemerintah, padahal dengan meraka tidak menjadi aktor akan membuat mereka menjadi sesuatu yang berarti bagi diri sendiri maupun orang lain dan juga sesuai dengan cita-cita mereka. Bukan hanya bekerja karena uang semata. Dunia seni yang banyak orang arungi ini juga banyak merampas waktu mereka untuk bersosialisasi serta memperkaya diri dengan ilmu. Sehingga kebanyakan dari mereka adalah orang yang tidak cakap dan pandai
Оно отнимает у государства тысячи молодых, здоровых и талантливых мужчин и женщин, которые, если бы не посвящали себя театру, могли бы быть хорошими врачами, хлебопашцами, учительницами, офицерами; оно отнимает у публики вечерние часы -- лучшее время для умственного труда и товарищеских бесед. (SI : 267)
Hiburan ini merampas dari tangan pemerintah beribu-ribu lelaki dan perempuan muda, sehat, dan berbakat, yang tidak mengabdikan diri pada teater kiranya dapat menjadi dokter, pembajak, guru, opsi yang baik; hiburan ini pun merampas dari tangan masyarakat jam-jam petang hari yang merupakan waktu terbaik untuk kerja otak dan pembicaraan antar kawan. (RM : 122)
Sampai pada akhirnya, seorang NS pun melakukan gerakan revolusi yang tanpa dia sadari. Dia akhirnya merasa dirinya tidak artinya walaupun memiliki segala ketenaran. Dan dia merasa protes dan mengeluh dengan perlakuan yang dia terima.
зачем я, знаменитый человек, тайный советник, сижу в этом маленьком нумере, на этой кровати с чужим, серым одеялом? Зачем я гляжу на этот дешевый жестяной рукомойник и слушаю, как в коридоре дребезжатдрянныечасы? (SI : 302)
Untuk apa saya, sebagai orang terkenal, anggota Dewan Kerajaan, duduk di dalam kamar hotel yang kecil ini, di atas tempat tidur ini, dengan seprei yang asing dan kelabu? (RM : 179)
Penolakan dan gerakan revolusi mungkin sudah dilakukan semenjak dia kecil.Penolakan yang dilakukan NS lebih kepada penolakan terhadap kinerja-kinerja orang-orang sekitar yang sudah terdoktrin pemikiran pemerintahan yang lebih menjorok kepada hal yang lebih modern. Tindakan penolakan NS juga hanya sekedar protes kecil, mengomentari sesuatu yang tidak sesuai hati nuraninya dan juga penolakan pergantian pola pikir, NS tidak pernah bertindak jauh dan sewenang-wenang. Yang paling membuatnya menjadi ciri khas adalah ia merupakan seorang yang memiliki pendirian yang kuat. Alasan terakhinya ini yang membuat NS tidak dapat menerima perubahan.
Penolakan ini dilakukan NS sejak kecil. Orang tua NS mungkin mendoktrin NS menjadi seorang yang tidak mudah menerima apapun secara mentah-mentah. Pola pikir NS juga tidak terlena dengan sesuatu walau imbalannya kemasyuran semata.
С детства я привык противостоять внешним влияниям и закалил себя достаточно. (SI : 275)
Sejak kecil saya terbiasa melawan pengaruh-pengaruh dari luar dan cukup menempa diri (RM : 134)
Gerakan penolakan ini tapi lebih mengarah kepada penolakan perubahan ke arah modern pada awalnya. Tapi lambat laun NS tahu mana jalan yang harus dia pilih dan tentukan.
Pada abad tersebut Rusia sudah berkiblat pada Eropa Barat. Beberapa kejadian yang menjadi acuan jelas yang terdapat dalam cerpen RM adalah sebagai berikut.
Beberapa wine yang dipakai pada karya ini adalah anggur-anggur mahal yang memiliki nama dan mahal. Anggur-anggur yang mereka anggap enak ini semua dari Eropa Barat yang sudah sampai zaman sekarang pun tetap terkenal. Rata-rata anggur yang mereka pakai adalah dari Perancis Portugal, dan Spanyol. Dan anggur-anggur yang mereka pakai rata-rata sudah terkenal semenjak tahun 1750-an. Di sini dapat disimpulkan bahwa mereka tetap menerima adanya sesuatu yang berorientasi pada Eropa Barat walau hanya berawal dari sebotol anggur.
Я, например, никак не могу помириться с тем торжественным выражением, какое бывает у моей жены всякий раз, когда сидит у нас Гнеккер, не могу также помириться с теми бутылками лафита, портвейна и хереса, которые ставятся только ради него. (SI : 273)
Sebagai contoh, saya tidak dapat menerima ungkapan kemenangan yang biasa diperlihatkan oleh istri tiap kali Gnekker duduk di rumah kami, dan juga tidak dapat menerima botol-botol Lafite, Portwein, dan Jerez yang disediakan cuma demi dia.(RM : 132)
Orang-orang juga sudah mulai bergerak mengikuti kehidupan orang Eropa Barat. Itu cukup dikeluhkan oleh NS dan kelompok yang mendukung NS. menganggap mereka hanya orang bodoh semata. Orang-orang ini melakukan gerakan yang cukup revolusioner tapi tetap mengarah kepada Eropa Barat.
Ведь это европейский дурак! Помилуйте, другого такого по всей Европе днем с огнем не сыщешь! (SI : 282)
Itu kan orang dungunya Eropa! Cobalah, di seluruh Eropa tidak ada duanya, biarpun siang hari dicari dengan lampu. (RM : 146)
Pendidikan yang sangat jelas berorientasi pada Eropa barat. Berikut banyak orang Rusia yang membanggakan orang-orang lulusan Eropa Barat dengan para pengajar. Dan itu sangat membuat kesal NS.
Когда он начинает, по обычаю, превозносить немецких ученых, я уж не подшучиваю добродушно, как прежде, а угрюмо бормочу: -- Ослы ваши немцы...(SI : 293)
Ketika dia, seperti biasa, mulai menyebut nama sarjana-sarjana Jerman, saya pun tidak lagi pura-pura berbaik hati seperti sebelumnya, tapi bergumam murung : “Orang-orang Jerman Anda itu kedelai….” (RM : 164)
Tak hanya dunia kesenian yang berubah. Tapi juga dunia kesusastraan mengalami perubahan juga. Dunia yang satu ini berubah mengikuti perkembangan zaman. Acuan jelas yang terkandung pada karya ini adalah sebagai berikut.
которые я прочел в последние 10-15 лет: ни одной замечательной, и не обойдешься без но, Умно, благородно, но не талантливо; талантливо, благородно, но не умно, или, наконец -- талантливо, умно, но не благородно.(SI : 289)
Sama halnya apabila kita berbincang tentang karya-karya sastra baru yang saya baca dalam 10-15 tahun terakhir: tidak ada satu pun yang bagus sekali, dan tidak bisa kita berbicara tentangnya tanpa kata tidak. Cerdas, mulia tapi tidak berbakat; berbakat mulia, tapi tidak cerdas, atau yang terakhir: berbakat, cerdas, tapi tidak mulia. (RM : 158)
Paparan diatas adalalah paparan yang berhubungan langsung dengan sejarah dengan detail hubungan setiap kejadian penting abad XIX. Karya-karya yang terpampang di atas adalah karya-karya realis yang memang mengacu pada kejadian yang sebenarnya terjadi.
Akhirnya kesimpulan yang dapat ditarik dari pemaparan di atas adalah masih adanya sia-sia budaya lama yang terbawa oleh orang-orang yang memegang teguh pada tradisi yang sekali lagi dijadikan sebagai landasan hidup seseorang.
Kelas sosial juga masih ada di zaman yang mulai masuk ke peralihan. Karena setiap orang masih merasa memegang peranan penting dalam hidupnya dengan dapat melecehkan kaum yang berada di bawahnya. Rasa egois yang dominan menjadi penyebab utama terjadinya.
Akan tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan semangat kaum-kaum bawah dan menengah. Ada kebangkitan kelas menengah pada zaman ini. Kaum-kaum terpelajar ini mulai menampakkan diri di muka umum. Mereka tidak mau lagi bersembunyi di bawah dan menerima begitu saja ditindas dan diremehkan oleh kaum atas. Walaupun sebenarnya kelas bawah tetap masih belum mendapat tempat di mata masyarakat.
3.2 Problema Konflik (Fakta Kemanusiaan)
Fakta kemanusiaan adalah salah satu bagian dari strukturalisme genetik. Fakta kemanusiaan adalah segala hasil aktivitas atau perilaku manusia baik yang verbal maupun yang fisik, yang berusaha dipahami oleh ilmu pengetahuan (Faruk 1994 : 12). Pada cerpen ini yang merupakan fakta kemanusian adalah konflik. Konflik yang terjadi adalah konflik individual dan konflik sosial atau keseluruhan. Konflik individual merupakan hasil dari perilaku libidinal seperti mimpi, tingkah laku orang gila dan sebagainya. Sedangkan konflik sosial mempunyai peranan sejarah.
Konflik individual pada cerpen ini adalah adaptasi terhadap perubahan zaman. Konflik ini dialami oleh tokoh utama yang sangat sulit menerima perubahan zaman yang semakin gila menurutnya. Tokoh utama ini adalah NS. NS merasa dirinya bingung dengan setiap perubahan yang terjadi. Dia mulai bingung dengan perubahan pola pikir, perilaku dan tindak tanduk seseorang. Faedah yang selama ini sudah tertanam di pikiran NS adalah suatu aturan yang benar tanpa ada sedikit pun revisi. Jadi, jika ada orang lain yang melakukan sesuatu di luar faedah NS, maka NS akan menyalahkan dan mengecap orang tersebut salah.
NS dulunya adalah seorang dari desa kecil yang hidupnya sederhana. Memiliki perlakuan yang biasa saja dari keluarganya. Hidupnya terlalu sederhana untuk dikatakan mewah. Makanan yang disediakan ibunya juga makanan biasa tanpa ada kemewahan sama sekali.
Вместо тех простых блюд, к которым я привык, когда был студентом и лекарем, теперь меня кормят супом-пюре. (SI : 274)
Sebagai ganti masakan-masakan sederhana yang terbiasa untuk saya ketika saya masih menjadi mahasiswa dan tabib, sekarang saya diberikan sup pare (masakan dari sayuran giling). (RM : 133)
Dari keluarga yang sederhana ini maka terbentuklah suatu karakter yang sederhana pula. Warisan didikan yang sudah mengalir di darah. Warisan perilaku tidak serta merta melahirkan suatu kondisi seseorang, tapi juga mindset seseorang. NS terlahir dari keluarga yang sama sekali tidak pro dengan pemerintahan. Keluarganya bukan pula keluarga yang peduli tentang kondisi pemerintahan, apa yang pemerintahan lakukan dan lain sebagainya. Kondisi ini pula yang menurun kepada NS. NS bukan orang yang mendukung pemerintah dari segi apapun. Ketidakpedulian NS terhadap sesuatu yang berhubungan dengan pemerintah membangun karakter yang menolak pemerintah secara pasif.
Никогда я не совал своего носа в литературу и в политику (SI : 249)
Tidak pernah saya mencampuri urusan sastra dan politik. (RM : 92)
Tradisi juga masih dipertahakan oleh NS. NS juga merasa masyarakat pada zaman ia sedang berjuang, memiliki rasa yang juang yang besar. juga memiliki tekad yang besar. tidak seperti generasi muda zaman sekarang.
-- Измельчала нынче наша публика (SI : 284)
Masyarakat kita sekarang mengkerdil. (RM: 149)
Dasar yang dimiliki NS adalah dasar yang cukup kuat untuk membentuk karakternya. Ini menjadikannya tidak mudah percaya dengan orang lain. Pikirannya masih kolot. Bahkan untuk sekedar mengobati penyakitnya, ia tidak percaya terhadap kawannya sendiri yang cukup pintar. Alhasil, dia memeriksa serta mengobati penyakitnya sendiri.
в самом деле, не полечиться ли у когонибудь из товарищей? (SI : 287)
Memang, apakah tidak pelu saya berobat kepada salah seorang kawan? (RM : 154)
NS merupakan orang yang pintar yang sudah berkepala 6 umurnya. Dia termasyur dimana-mana dan memiliki kecerdasaan yang luar biasa. Maka dari itu, dia ditugaskan menjadi dosen. Dia mengajar jenjang sarjana dan doktor. Jadwal yang cukup padat membuat hampir seluruh waktu hidupnya berada di kampus dan mengajar. Kondisi seperti ini yang menciptakan bahwa orang yang berintelek selalu membosankan, karena pembicaraan yang diperbincangkan mengenai itu-itu saja. NS pun terbawa menjadi seorang yang seperti itu.
Темы для разговоров у нас не новы, все те же, что были и зимою. Достается и университету, и студентам, и литературе, и театру. (SI : 197)
Tema-tema percakapan tidak baru, yang itu-itu juga, seperti di musim dingin. Disinggung soal universitas, mahasiswa, sastra dan teater. (RM : 170)
Setelah penjabaran diatas mengenai konflik individual, maka akan di simpulkan dengan menggunakan cara kerja oposisi biner. Oposisi biner adalah secara sederhana, dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang berusaha membagi dunia dalam dua klasifikasi yang berhubungan secara struktural (Zakaria, http://alrasikh.uii.ac.id/2011/05/13/702/ diunduh pada 5 Juni 2014 : 23:56) . Maka dapat disimpulkan bahwa NS merupakan orang dari desa yang masih konservatif dan mempertahankan tradisi. Hidupnya membosankan karena dia hidup di kota yang dia sama sekali tidak mengenal cara hidupnya. Ini yang kemudian membuat hidupnya menyedihkan.
Kemudian akan dibahas lebih lanjut tentang konflik sosial atau keseluruhan. Konflik yang dihadapi secara keseluruhan adalah masih mengenai perubahan zaman yang menuju ke modern. Tetapi pada kasus ini, hampir sebagian besar masyarakat menerima adanya perubahan tersebut. Tetapi yang diperdebatkan oleh NS si tokoh utama adalah kondisi dimana orang-orang sudah mulai melupakan tradisi dan tata krama.
Kondisi dan situasi yang dialami oleh NS dan orang-orang pada cerpen ini berlatar pada kota sebagai latar. Kehidupan ingar-bingar kota dapat ditebak, memiliki kemajuan yang pesat dalam segala aspek. Mulai masuknya teknologi yang dapat membantu orang-orang dalam melakukan berbagai kegiatan. Ada juga perubahan-perubahan yang terjadi pada kesenian dan kesusastraan seperti yang sudah dibahas pada sub bab sebelumnya.
Kemudian modernitas ini tentunya ditandai dengan adanya efek dari modernitas itu sendiri. Karena modernitas identik dengan kebebasan, maka selalu ada efek-efek dari modernitas tersebut. Tapi efek itu jelas ada yang positif dan negatif. Efek yang negatif itu disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah kelebihan porsi dalam proses penerimaan perubahan tersebut dan juga melupakan tradisi yang sudah menemani sepanjang hidupnya. Ini yang menjadi perdebatan yang tidak disukai oleh NS terhadap masyarakat yang mengenal modernitas. Masyarakat melupakan kebudayaan, bahasa ibu dan tata krama yang sudah lenyap.
Мне не нравится, что они курят табак, употребляют спиртные напитки и поздно женятся; что они беспечны и часто равнодушны до такой степени, что терпят в своей среде голодающих и не платят долгов в общество вспомоществования студадтам. Они не знают новых языков и неправильно выражаются по-р.усски. (SI : 285)
Saya tidak suka mereka merokok tembakau, minum minuman keras, dan kawin terlambat; saya tidak suka meraka lali dan sering masa bodoh demikian rupa hingga membiarkan di kalangannya sendiri ada yang kelaparan dan tidak membayar utang kepada perkumpulan gotong-royong mahasiswa. Mereka tidak kenal bahasa-bahasa baru, dan tidak benar mengungkapkan perasaannya dalam bahasa Rusia. (RM : 150)
Pemikiran yang seperti ini jelas pemikiran yang dikatakan maju tapi yang melewati batas. Tata krama juga mulai dipertaruhkan. Generasi yang terdahulu sangat menghormati orang yang lebih tua. Mereka juga memiliki perilaku yang sopan dan tidak frontal dalam bertindak. Tapi itu semua lenyap seiring pemikiran yang maju diserai perkembangan zaman.
Не перевариваю я и отрывистого смеха Лизы, которому она научилась в консерватории, и ее манеры щурить глаза в то время, когда у нас бывают мужчины. (SI : 273)
Dan saya mual dengan cara Liza tertawa tiada henti-hentinya, yang didapat dari konservatorium, juga caranya memicingkan mata sewaktu di tengah kami ada lelaki. ( RM : 132)
Dengan mental yang seperti ini jelas ada penurunan kualitas yang menjadi perdebatan kaum-kaum intelek yang hidup jauh sebelum orang-orang modern ini lahir. Mereka jelas meragukan kualitas generasi muda, tapi di satu sisi ada juga penyesalan dan mereka sangat menyayangkan kejadian seperti itu terjadi. Efek tersebut juga membuat para tetua merasa pesimis, dan rasa pesimis itu turun-temurun.
-- Измельчала нынче наша публика. Печально я гляжу на наше поколенье. (SI : 284)
Masyarakat kita sekarang mengkerdil. Saya sedih bila melihat generasi Anda ini. (RM : 149)
Подобные недостатки, как бы много их ни было, могут породить пессимистическое или бранчивое настроение только в человеке малодушном и робком. (SI : 285)
Kekurangan-kekurang serupa itu, betapapun banyaknya, hanya dapat melahirkan rasa pesimis dan rasa permusuhan terhadap orang yang kecil hari dan penakit. (RM : 152)
Permasalahan yang cukup membuat was-was bagi kondisi zaman adalah sifat materialistis. Sifat ini susah sekali dihilangkan. Orang-orang modern berlomba-lomba untuk memperkaya diri. Baik itu melalui hal yang positif atau pun negatif. Ada juga yang ingin anaknya menikahi orang kaya walau dia tidak tahu sebenarnya bagaimana orang tersebut. Hanya melihat dari tampang luar dan bungkusnya, tanpa melihat sebenarnya dalam bagaimana.
Александр Адольфович Гнеккер, поклонник Лизы и претендент на ее руку. Это молодой блондин, не старше 30 лет, среднего роста, очень полный, широкоплечий, с рыжими бакенами около ушей и с нафабренными усиками, придающими его полному, гладкому лицу какое-то игрушечное выражение. Одет он в очень короткий пиджак, в цветную жилетку, в брюки с большими клетками, очень широкие сверху и очень узкие книзу, и в желтые ботинки без каблуков. Глаза у него выпуклые, рачьи, галстук похож на рачью шейку, и даже, мне кажется, весь этот молодой человек издает запах ракового супа. Бывает он у нас ежедневно, но никто в моей семье не знает, какого он происхождения, где учился и на какие средства живет. (SI : 272)
Alexsandr Adolfovich Gnekker, pemuja dan calon untuk Liza. Dia berambut jagung, usianya tidak lebih daripada 30 taun, tingginya sedang, sangat gemuk, berdada bidang, bercambang kelabu dekat pipi, dan kumisnya disemir, sehingga mukanya yang tembam licin tampak seperti mainan anak-anak. Ia mengenakan jas yang sangat oendek, rompi merah, celana kotak-kotak besar yangs angat lebar di atas dan sempit di bawah, mengenakan sepatu kuning tanpa hak, matanya melotot seperti mata udang karang, dasinya mirip leher udang krang, bahkan menurut pendapat saya, seluruh tubuh anak muda itu menyebarkan bau sop udang. Dia datang bertamu tiap hari, tapi tidak seorangpun di keliarga saya tahu dari mana asalnya, dimana belajar, dan dari mana sarana hidupnya. (RM : 130)
Setelah penjabaran diatas, dapat disimpulkan dengan menggunakan teori oposisi biner, bahwa orang-orang yang hidup di kota, hidupnya lebih modern dan memiliki pemikiran yang maju. Terkadang ada beberapa dari mereka yang meninggalkan tradisi. Walau tidak semua meninggalkan tradisi. Mereka masih melakukan sedikit tanpa melupakan sepenuhnya, hanya hidup di lingkungan modern tapi tetap pada tradisi. Mereka juga lebih materialistis untuk tuntutan ingar-bingar kota yang menganut hedonisme. Dengan itu kehidupan mereka lebih bebas dari pada orang yang hidup di desa karena aturan tidak tertulis seperti adat istiadat dan kebiasaan.
Maka dari dua hal yang berbeda ini kita dapat membuat bagan. Bagan ini dapat mempermudah pembaca dalam membandingkan dua hal yang menjadi konflik pada cerpen RM.
NS Orang-orang yang hidup disekitar NS
DESA KOTA
KONSERVATIF MODERAT
ESTETIK (KEPUASAN)
ETIK
KOMONALISME MATERIALISTIS
SEKULARISME
INDIVIDUALISME
TRADISI MODERNITAS
3.3 Pandangan Dunia Pengarang
Tema yang digunakan pada cerpen RM adalah kemanusiaan. Tema ini diambil berdasarkan fakta yang sedang terjadi pada saat itu. Tema ini diambil karena terjadi proses perubahan zaman yang terjadi di Rusia. Ada proses penerimaan yang tidak baik dan baik. Adaptasi seseorang terhadap situasi dan kondisi pada zaman tersebut.
Adaptasi yang dilakukan orang pada zaman itu mengalami titik dengan proses yang berjalan mulus dan baik. Tapi juga ada orang yang menghadapi situasi yang cukup sulit dalm beradaptasi. Perubahan zaman bukanlah sesuatu yang mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Tapi semua ini butuh proses, pengorbanan dll. Pengorbanannya berupa mental, fisik, keluarga, teman, pekerjaan, dan material.
Kondisi ini berkaitan erat sekali dengan masyarakat zaman itu. Zaman itu semua orang melakukan hal yang sama, yaitu berkorban. Namun, keadaan seperti ini menjadi sangat wajar dan dimaklumi. Karena memang mereka sedang dalam masa peralihan yang tidak mudah.
Peralihan yang menuntut orang mengubah jati diri mereka, peralihan yang memungkinkan mereka menjadi yang seperti orang inginkan, bukan yang ia inginkan. Peralihan yang bisa saja membuat orang kehilangan segalanya baik keluarga, teman, ataupun materi. Peralihan yang bisa saja menjebak mereka kedasar yang dalam yang menjadikan mereka sangat hancur. Tapi juga peralihan yang mampu mengubah mereka menjadi sesosok yang sempurna dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Peralihan yang mengembalikan dengan lebih apa yang sudah mereka pernah korbankan untuk suatu perubahan tersebut.
Peralihan ini adalah peralihan dari zaman yang kurang maju menjadi zaman yang lebih modern. Zaman dimana teknologi sudah mulai masuk. Pemikiran orang juga semakin hebat dan berkembang. Kemudian juga aspek-aspek kehidupan juga sudah mulai berubah. Pada titik inilah orang dituntut untuk menentukan pilihannya. Dimana dia harus berpijak.
Latar masalah yang terjadi ini kemudian menyentil Chekhov untuk menjadikannya sebuah pertanyaan besar. Chekhov memperdebatkan tiga hal yang berbeda, (1) apakah orang harus meninggalkan masa lalu dan masuk sepenuhnya ke masa sekarang yang modern, (2) apakah orang tetap di masa lalu sebagai zona nyaman tanpa sama sekali menyentuh dan mengenal modernitas, (3) apakah orang seharusnya hidup di dunia yang modern tanpa melupakan tradisi yang membangun karakternya.
Akhirnya Chekhov menciptakan cerpen RM ini. Chekhov menciptakan tokoh-tokoh fiksi yang bisa menggambarkan orang-orang pada keadaan tersebut. Kemudian muncullah sesosok tokoh bernama NS. NS adalah orang yang hidupnya di zaman sekarang yang modern. Tapi sebenarnya jiwa NS masih berada di zamannya yang dulu. Zaman yang membuatnya nyaman dan sesuai dengan ideologinya.
Тепло, уютная обстановка и присутствие симпатичного человека возбуждают во мне теперь не чувство удовольствия, как прежде, а сильный позыв к жалобам и брюзжанию. Мне кажется почему-то, что если я поропщу н пожалуюсь, то мне станет легче.(SI : 278)
Udara hangat, keadaan nyaman, dan hadirnya orang yang simpatik itu sekarang bukannya membangkitkan perasaan puas seperti dahulu, melainkan hasrat yang kuat untuk mengeluh dan mengomel. Entah mengapa, terasa oleh saya, bila saya menggerutu dan mengeluh, perasaan saya lebih ringan. (RM : 140)
Di sini dapat dilihat bahwa dia benar dengan pemikiran terhadap orang. Tapi dia harus memperbaiki keadaan. Ini terlihat bagaimana Chekov menggambarkan dunia pada saat itu. bagaimana dunia yang harus dihadapi oleh NS. Keadaan yang bisa membuat NS hancur atau kembali bangkit.
Всю свою жизнь я старался только о том, чтобы мое общество было выносимо для семьи, студентов, товарищей, для прислуги. И такое мое отношение к людям, я знаю, воспитывало всех, кому приходилось быть около меня. (SI : 279)
Sepanjang hidup, saya Cuma berusaha agar masyarakat dapat ditoleril oleh keluarga saya, oleh para mahasiswa, oleh kawan-kawan, oleh para pembantu. Dengan sikap demikian, saya tahu, saya mendidik semua orang yang terpaksa berada disekitar saya. (RM : 140)
NS pun menyadari, jika dia masih seperti ini, dia akan semakin ditinggalkan oleh orang-orang sekitar. Kalau pun berada di dekat NS, mereka hanya terpaksa. Orang-orang disekitar NS masih memerlukan kepintaran NS.
Я утопаю, бегу к тебе, прошу помощи, а ты мне: утопайте, это так и нужно. (SI : 281)
Saya sedang tenggelam, saya lari menemui kamu untuk minta tolong, tapi kamu bilang padaku : tenggelamkan dirimu, memang itu perlu. (RM : 144)
Karena ekspektasi NS yang terlalu tinggi membuatnya semakin stres dengan halusinasinya yang berlebihan. NS sendiri memiliki pemikiran yang dibuatnya sendiri. Yang harus sesuai dengan keinginan dia. Dia menjadi tidak percaya dengan kinerja seseorang. Sikap ini kemudian yang menyusahkan dia.
У кого нет надежд? Теперь, когда я сам ставлю себе диагноз и сам лечу себя, временами я надеюсь, что меня обманывает мое невежество, что я ошибаюсь и насчет белка и сахара, которые нахожу у себя, и насчет сердца, и насчет тех отеков, которые уже два раза видел у себя по утрам, когда я с усердием ипохондрика перечитываю учебники терапии и ежедневно меняю лекарства, мне все кажется, что я набреду на что-нибудь утешительное. Мелко все это. (SI : 287)
Pada siapa tidak ada harapan? Sekarang, ketika saya membuat diagnosa dan mengobati diri sendiri, kadang-kadang saya berharap bahwa saya tertipu oleh kepicikan saya sendiri, bahwa saya kelitu mengenai albumen dan gula yang saya temukan di dalam tubuh saya, dan mengenai jantung, juga mengenai benjolan yang sudah dua kali saya lihat di pagi hari ini, ketika dengan sungguh-sungguh saya membaca buku-buku pelajaran terapi mengenai hypochondria dan tiap hari saya ubah obat-obatannya. Terpikir oleh saya bahwa saya menemukan sesuatu yang menenteramkan hati. Tapi semua itu tidak penting (RM : 155)
Satu-satunya jalan yang harus dirtempuh oleh NS adalah menghadapi kemodernan itu sendiri. Setelah dia menghadapinya, dia harus menjalani dan menerima dengan baik modernitas tersebut. Jika tidak, dia akan kalah dengan modernitas tersebut. Modernitas itu bisa berbentuk situasi dan keadaan ataupun dalam bentuk sesosok manusia. Dia akan kalah dan modernitas itu bisa merenggut segalanya dari dia. Walaupun dia setinggi apapun derajatnya.
И досаднее всего, что курица Гнеккер оказывается гораздо умнее орла-профессора. (SI : 293)
Dan yang paling mengesalkan bahwa si ayam Gnekker ternyata jauh lebih cerdas daripada rajawali profesor. (RM : 164)
Pemikiran NS sebenaranya terlalu jauh dan terlalu berada pada ketakutan yang dibuatnya sendiri. Orang-orang yang sudah sepenuhnya menerima modernitas tidak serta-merta melupakan tradisi. Mereka masih menggunakan tradisi dan kebiasaan sebagai tolak ukur suatu kejadian untuk menilai itu baik atau tidak.
Теперь о Кате. Она бывает у меня каждый день перед вечером, и этого, конечно, не могут не заметить ни соседи, ни знакомые.(SI : 294)
Sekarang tentang Katya. Dia biasa berkunjung pada saya tiap hari menjelang petang, dan hal itu tentu saya dilihat oleh para tetangga, juga kenalan. (RM : 166)
Di bawah ini, adalah kutipan yang jelas menggambarkan bahwa NS sebenarnya sadar harus berbuat apa. Harus mulai menerima adanya dunia baru. Dengan bukti dia menasihati orang lain untuk mulai berubah, tapi NS masih belum dapat melakukan untuk dirinya sendiri.
Вспомни, ты начала с того, что рассердилась на людей и на порядки, но ничего не сделала, чтобы те и другие стали лучше. Ты не боролась со злом, а утомилась, и ты жертва не борьбы, а своего бессилия. Ну, конечно, тогда ты была молода, неопытна, теперь же все может пойти иначе. Право, поступай! Будешь ты трудиться, служить святому искусству. (SI : 296)
Ingat, kamu mulai dengan marah kepada orang banyak dan kepada tatanan, tapi kamu tidak berbuat apa-apa agar orang-orang dan tatanan itu menjadi lebih baik. Kamu bergulat dengan kejahatan dan kamu menjadi lelah; kamu bukan berkorban suatu pergulatan, tapi korban ketidakberdayaan. Memang waktu itu kamu masih muda, tidak berpengalaman, jadi sekarang barangkali lain keadaannya. Betul, ambillah langkah! Kamu akan bekerja, mengabdi pada seni yang luhur. (RM : 168)
NS mulai tidak menikmati hidupnya. Apa yang sudah dipilih NS sebagai jalannya sudah membuatnya tak nyaman lagi. Dia harus mengatasi ini mulai sekarang atau dia akan mati jiwanya. Bagai mayat hidup yang tak memiliki raga. NS pun ketakutan sendiri dengan hidupnya. Takut bagaimana orang akan menanggapi hidupnya.
Мне кажется, что все смотрит на меня и прислушивается, как я буду умирать. (SI : 298)
terasa oleh saya, semua memandang saya dan mendengar-dengarkan, bagaimana saya akan mati. (RM : 172)
NS mulai menyadari juga secara jelas, bahwa semua di dunia ini dapat seturut kehendaknya dikala orang-orang yang dia cintai menjadi menderita. Karena, disaat orang-orang menderita, maka keinginan NS tercapai. Semua kembali seperti dahulu kala. Disaat NS masih merasa di zona nyaman, saat semua orang tidak menyudutkannya. Orang-orang ini akan sangat membutuhkan NS di dalam deritanya. NS tidak mungkin bisa seperti ini terus. Masakan NS tega melihat orang yang dikasihinya menjadi menderita, sedangkan ia bersenang-senang.
-- Папа мой добрый... -- рыдает она, -- папа мойmхороший... Крошечка
мой, миленький... Я не знаю, что со мною... Тяжело! Она обнимает меня, целует и лепечет ласкательные слова, какие я слышал
от нее, когда она была еще ребенком.
-- Успокойся, дитя мое, бог с тобой, -- говорю я.Не нужно плакать. Мне самому тяжело. (SI : 299)
“Papa yang baik…,” rintihnya, “Papa yang baik… Sayangku, sayangku… aku tak tahu apa yang terjadi… Berat!”
Dia memeluk saya, mencium saya, dan menggumamkan kata-kata mesra yang pernah saya dengar ketika dia masih kecil
“Tenanglah anakkum Tuhan bersamamu,” kata saya. Tidak usah menangis. Aku sendiri berat.” (RM : 174)
Setelah beberapa pemikiran, akhirnya NS tahu yang orang inginkan dari dirinya. Orang-orang ingin dia mulai menerima modernitas. Walau tidak langsung mengubah suatu pandang, namun dia harus mulai belajar bahwa modernitas itu memang ada. Orang-orang pun akan memaklumi kalau NS masih salah-salah sedikit dalam mengambil langkah.
хотя с формальной стороны; если я неправ по отношению к своей семье, что я отлично сознаю, то буду стараться делать так, как она хочет. (SI : 302)
Walaupun hanya secara resmi; jika sikap saya terhadap keluarga sendiri tidak benar, dan itu saya sadari benar, maka saya akan berusah melakukan apa yang dia inginkan. (RM : 178)
Setelah proses yang sudah dilewatinya, maka NS menerima secara perlahan proses modernitas dirinya. Dia mulai menikmati suka dan duka. NS mulai belajar secara perlahan bagaimana modernitas itu ada. Hidupnya pun sekarang lebih senang, dia menikmati setiap detailnya. Penyakit insomnia yang sudah akut pun akhirnya hilang perlahan. Insomnia menurut KBBI adalah keadaan tidak dapat tidur karena gangguan jiwa. Secara psikologis, penyakit ini dapat disebabkan karena keresahan jiwa. Ini merupakan manusia yang tidak natural. Dari kasus ini bisa dilihat bahwa memang NS menikmati keadaan yang sekarang. Tidak ada lagi beban yang harus ditanggungnya.
Kadang memang seseorang harus melakukan suatu perubahan untuk menemukan hidupnya yang sesungguhnya. Mereka harus berani mengambil resikonya. Terutama mereka juga harus berani melawan rasa takut yang selama ini dipendam. Harus membuktikan bahwa ketakutannya adalah ilusi belakang, tidak terjadi di kehidupan nyata.
Часов в десять я засыпаю и, несмотря на tic, сплю крепко и спал бы долго, если бы меня не разбудили. (SI : 303)
Sekitar pukul sepuluh saya jatuh tertidur. Walaupun penyakit saraf saya kumat, saya tidur nyenyak, dan barangkali akan tidur lama bilang tidak dibangunkan. (RM : 180)
NS pun bisa juga menjadi seperti orang-orang masa sekarang yang notabenenya sifat negatif. Walaupun tidak baik, tapi inilah proses yang wajar dijalani oleh NS. Lambat-laun nanti akhirnya dia akan menjadi tahu karena pembelajaran tersebut.
а мое равнодушие, с каким я встречаю известие об их свадьбе. (SI : 304)
Tapi sikap masa bodoh saya terhadap berita tentang perkawinan mereka. (RM : 181)
Proses pembelajaran ini kemudian yang menyadarkan NS bahwa konsep tradisi tidak boleh dilupakan karena hal tersebut menjadi dasar dari suatu tindakan yang kita ambil. Tradisi yang dimaksud disini adalah nilai moral. Jadi dari kita mengerti mengenai moral, maka kita dapat menentukkan baik dan buruknya sikap kita.
Hal ini pula yang mengubah pandangan mengenai modernitas. Bahwa modernitas pun tak melupakan tradisi. Memberikan kelegaan pada jiwa NS juga. Karena seperti sudah disebutkan dua hal ini tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, harus beriringan. Dua hal ini memiliki porsinya masing-masing dalam membentuk seseorang
Jika kelebihan sisi modern, maka manusia tidak akan bersosial. Jika kebablasan maka akan menjerumuskan kita kepada hal-hal yang negatif. Namun, tradisi juga tidak dapat sepenuhnya menjadi acuan manusia. Karena manusia akan bingung dalam menghadapi dunia yang modern. Orang-orang disekitar akan pergi menjauh karena sikap konservatif yang lebih dominan di dalam diri manusia tersebut.
Kondisi yang baik adalah kondisi dimana manusia bisa mengimbangi antara porsi tradisi dan modern. Manusia percuma memperdebatkan modern dan tradisi. Toh manusia sudah hidup di zaman sekarang dan tidak mungkin kembali. Karena zaman tidak mungkin ditolak, tapi harus berprinsip pada tradisi. Modern untuk menjadikan diri lebih terbentuk dan mengetahui pengetahuan yang luas dan tradisi sebagai tameng untuk segala kelakuan dan tindakan manusia.
Kemudian dari penjabaran beserta penjelasan di atas, muncul manusia-manusia yang memiliki pemikiran yang konservatif biasa disebut dengan Chauvinisme. Chauvinisme adalah rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagungkan bangsa sendiri, dan merendahkan bangsa lain (Kurniawan dalam http://st-times.blogspot.com/2013/10/pengertian-sukuisme-primordialisme.html diunduh pada 11 Juni 2014, 21:38). Sering kali, manusia-manusia yang chauvinisme ini memiliki kecenderungan mengarah kepada philistinisme. Philistinisme adalah keinginan untuk harta kekayaan dan bahan dengan sedikit minat dalam masalah-masalah etis atau rohani (http://artikata.com/arti-136611-philistinism.html diunduh pada 11 Juni 2014, 22:33)
Sedangkan orang yang memiliki pemikiran yang rasional, pikiran dan pertimbangan logis, biasanya akan mengakibatkan munculnya pragmatisme dan banalitas. Pragmatisme adalah paham yang mengatakan bahwa segala sesuatu tidak tetap, melainkan tumbuh dan berubah terus (KBBI). Dan banalitas adalah kasar dan biasa sekali (KBBI).
Cara ini kemudian NS terapkan. Dia membenci karya sastra yang berubah, tapi dia tetap membaca hingga tuntas. NS mengkritik habis-habisan bahwa kualitas dari karya tersebut turun. Tapi tetap dibaca. Karena NS membutuhkan kesusastraan tersebut sebagai referensi karena dia adalah pengajar.
то же самое следует сказать и о всех тех литературных новинках, которые я прочел в последние 10-15 лет: ни одной замечательной, и не обойдешься без но, Умно, благородно, но не талантливо; талантливо, благородно, но не умно, или, наконец -- талантливо, умно, но не благородно. (SI : 289)
Sama halnya apabila kita berbicara tentang karya-karya sastra baru yang saya baca dalam 10-15 tahun terakhir: tidak ada satupun yang bagus sekali, dan tidak bisa kita berbica tentang tanpa kata tidak. Cerdan, mulia, tapi tidak berbakat; berbakat, mulia, tapi tidak cerdas, atau, yang terakhir; berbakat, cerdas tapi tak mulia. (RM : 158)
Sama juga halnya dengan kesenian teater. NS memprostes tentang segala tata cara teater masa kini, tapi dia juga tetap menonton sampai habis teater itu. Karena NS mencintai kesenian teater. Juga sebagai hiburannya.
По моему мнению, театр не стал лучше, чем он был ЗО-4О лет назад. По-прежнему ни в театральных коридорах, ни в фойе я никак не могу найти стакана чистой воды. По-прежнему капельдинеры штрафуют меня за мою шубу на двугривенный, хотя в ношении теплого платья зимою нет ничего предосудительного. По-прежнему в антрактах играет без всякой надобности музыка, прибавляющая к впечатлению, получаемому от пьесы, еще новое, непрошенное. По-прежнему мужчины в антрактах ходят в буфет пить спиртные напитки. Если не видно прогресса в мелочах, то напрасно я стал бы искать его и в крупном. (SI : 266)
Menurut pendapat saya, teater tidak lebih baik daripada 30-40 tahun yang lalu. Seperti dulu, di koridor teater ataupun di lobi tidak saya temukan gelas air putih. Seperti dulu, penjaga pintu mendenda saya dua puluh kopek untuk mantel bulu saya, walaupun mengenakan pakaian hangat di musim panas tidak tercela. Kembali seperti dulu, di waktu istirahat, musik bermain, walaupun tidak perlu, dan itu menambah hal baru yang tidak dapat dimaafkan atas kesan yang diperoleh dari lakon. Seperti dulu, di waktu istirahat para pria datang ke bufet untuk minum-minuman keras. Bila kemajuan tidak tampak dalam hal-hal kecil, sia-sia saja saya mencari kemajuan dalam hal yang besar. (RM : 120)
Prinsip ini juga yang NS ingin terapkan kepada seluruh anggota keluarganya. NS ingin keluarganya sejenak melupakan dunia sekitar. Dia ingin keluarganya memiliki rasa mencintai terhadap anggota keluarga satu dengan anggota keluarga lain. NS menyadari bahwa kehidupan yang modern membuat seluruh orang sibuk, termasuk keluarganya sendiri, anak dan istri.
Tapi ia ingin ada saatnya mereka harus bergerak maju tanpa peduli dengan siapapun, tapi juga ada saatnya mereka untuk sejenak menarik nafas kemudian kembali kepelukan hangat kelurga yang menumbuhkan mereka. Keluarga yang ada disaat semua orang tak ada. Istirahat dan kembali mencintai satu sama lain dengan sangat tulus layaknya manusia yang polos.
Я хочу, чтобы наши жены, дети, друзья, ученики любили в нас не имя, неvфирму и не ярлык, а обыкновенных людей. Еще что? Я хотел бы иметь помощников и наследников. (SI : 304)
Saya ingin agar para istri, anak-anak, kawan-kawan, muris-murid kami bukan mencintai nama, perusahanm atau cap di dalam diri kami, melainkan diri kami sebagai manusia biasa. (RM : 182)
Pada akhirnya, NS merasa bahwa hidupnya lebih bahagia dari pada sebelumnya. Disadarinya penuh bahwa hidupnya jauh lebih bahagia daripada orang-orang malang yang jauh disana. Dia tetap dapat belajar menjadi sesosok yang belajar tentang modern itu. Di sisi lain orang-orang di sekitar NS mulai kembali kepadanya. Kembali mencintai seperti NS mencintai mereka.
Я гляжу на нее, и мне стыдно, что я счастливее ее. (SI : 307)
Saya tatap dia, dan saya merasa malu bahwa saya lebih bahagia daripada dia. (RM : 186)
Seharusnya dari dulu dia seperti ini. Melepaskan segala posisi nyaman yang dia miliki. Mengobarkan mereka dari awal supaya NS tak perlu kehilangan sosok-sosok yang dia cintai sepenuh hatinya. Tetapi tidak ada kata terlambat untuk memulai kehidupan yang lebih baik.
Прощай, мое сокровище!(SI : 307)
Selamat tinggal, hartaku! (RM : 187)
Setelah dilihat dari kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa Chekhov bukan kaum Slavophil yang bertahan di masa lalu juga bukan kaum Zapadnik yang terjun sepenuhnya di masa depan. Chekhov adalah orang yang berada di antara dua kaum ini. Dia adalah orang yang humanis, orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusian; pengabdi kepentingan sesama manusia.
Beberapa orang terdekat Chekhov juga mengakui bahwa dari dia adalah merupakan seorang yang humanis dan realis. Mereka mengatakan dengan tulisan mereka tentang Chekhov. Berikut adalah beberapa tulisan orang-orang yang mengatakan bahwa Chekhov adalah orang yang humanis dan realis (Karya Kencana, 1981 : 9-10):
1. Maxim Gorky
Rusia akan lama mengenangnya, dan untuk memperlajari hidup, lama akan berpaling pada tulisan-tulisannya yang disinari oleh senyuman sendu dari sebuah hati penuh kasih, pada cerita-ceritanya, menembus dengan suatu pengetahuan yang mendalam mengenai hidup.
Setiap cerita Chekhov menggoreskan sebuah catatan tentang optimisme dan cinta pada hidup.
2. K. S. Stanislavsky
Ia selalu riang dan membuat hidup berseri-seri, menggambarkan cahaya masa depan itu disediakan untuk kelak bagi penghidupan di Rusia, dimana keyakinannya ini sangat kuat. Dan masa kini Ia bicarakan tanpa kepalsuan, tak pernah menyusutkan akan kebenaran.
3. Vladimir Yermilov
Dengan hasil kerjanya, Chekhov menggaris bawahi perpaduan dari keindahan dan kebenaran.
4. Leo Tolstoi
Dan jasa dari buku-bukunya adalah bahwa itu dapat dipahami dan sangat akbar, tidak saja hanya untuk setiap orang Rusia, tetapi buat setiap umat manusia.
Menurut Trisna (2009 : 187) tidak diketahui berapa banyak cerita yang ditulis Chekhov selama periode ini, namun ia dengan cepat menjadi penulis yang matang. Ia segera mendapatkan reputasi sebagai penulis satir kehidupan jalanan Rusia. Karya Chekhov yang realis yang paling terkenal pada zaman itu adalah Kebun Ceri, Paman Vanya, dan Tiga Saudari. Awal-awal tulisannya memang menunjukkan bahwa Chekhov merupakan penulis naturalis, tapi pada akhir abad XVIII dia beralih ke aliran realis.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Chekhov adalah orang yang humanis dan sering mengangkat tema kemanusian yang realis pada pertangahan sampai akhir abad XVIII.
3.4 Penorobosan Modernitas Sebuah Plot
Dick Hartoko (1948 : 149) mengatakan plot sebagai alur cerita yang dibuat oleh pembaca yang berupa deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan dan bersifat kausalitas sesuai dengan apa yang dialami pelaku cerita.
Plot memiliki unsur pembangun. Salah satunya adalah peristiwa. Plot dibangun oleh unsur peristiwa. Namun, sebuah peristiwa tidak begitu saja hadir. Peristiwa hadir akibat dari aktivitas tokoh-tokoh di dalam cerita yang memiliki konflik atau pertentangan dengan dirinya sendiri, tokoh lainnya, atau dengan lingkungan di mana tokoh itu berada.
Namun peristiwa juga bisa disebabkan oleh aktivitas alam yang menimbulkan konflik dengan manusia. Tanpa adanya konflik, sebuah peristiwa hanya akan menjadi narasi tak sempurna. Setiap konflik akan bergerak menuju titik intensitas tertinggi, di mana pertentangan tak dapat lagi dihindari. Itulah yang disebut sebagai klimaks. Dengan demikian dapat dikatakan, sebuah plot dibangun oleh peristiwa, konflik, dan klimaks. Cerpen RM memiliki tokoh utama yang memiliki konflik dengan diri sendiri, lingkungan dan tokoh lainnya. Pertentangan tokoh ini terjadi karena adanya perbedaan mengenai penerimaan terhadap modernitas.
Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari satu keadaan ke keadaan lainnya (Luxemburg dkk, 1992: 150). Sebuah karya fiksi tentunya tidak terbangun hanya dari satu peristiwa saja, tetapi banyak peristiwa. Namun, tidak semua peristiwa di dalam karya fiksi berfungsi sebagai pembangun plot. Berdasarkan fungsi terhadap pengembangan plot itulah, peristiwa dapat dibedakan menjadi peristiwa fungsional, kaitan, dan acuan.
Peristiwa fungsional adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sebuah karya ini. Peristiwa yang sangat penting yang terjadi dalam cerpen RM adalah NS sudah tidak mengenal lagi lingkungan, orang-orang sekitar dan juga keluarganya sendiri karena proses modernitas. Cukup sulit baginya menerima modernitas tersebut (RM : 97). Kemudian muncul tokoh lain yang menerima dengan mudah dan menikmati proses modernitas tersebut. (RM : 98).
Kemudian perisiwa kaitan adalah peristiwa yang mengaitkan peristiwa fungsional dalam pengurutan penyajian cerita. Pada cerpen ini tokoh NS sulit sekali menerima modernitas tersebut karena sudah mulai ada perubahan yang tak sesuai dengan keinginannya dan maksud hati NS (RM : 120). Karena banyak orang, situasi, keadaan, dan banyak aspek kehidupan NS yang mulai berubah. Berubah kearah yang menurut NS tidak baik. (RM : 106,120, 121,146,149, 150). Pada kasus ini, NS melihat bahwa modernitas hanya dari sisi yang negatif. NS belum melihat efek yang baik terhadap modernitas tersebut.
Peristiwa yang terakhir adalah peristiwa acuan. Peristiwa acuan adalah peristiwa-peristiwa yang tidak secara langsung berhubungan dengan plot, tetapi lebih berkaitan dengan unsur-unsur lain seperti perwatakan atau suasana yang melingkupi batin seorang tokoh sebelum terjadi peristiwa penting. Plot ini mengacu kepada peristiwa peralihan pemikiran yang terjadi pada saat itu. Cerpen ini banyak mengandung peristiwa-peristiwa pendukung seperti ini. Karena pada cerpen RM banyak mengandung pergelutan batin yang hanya dipendam saja. Ada pula halusinasi dan prasangka yang diciptakan oleh tokoh utama itu sendiri. Karena posisi tokoh utama disini adalah posisi yang terpojok dan dia merasa ketakutan yang dibuat sendiri. Maka NS sering mengalami hal-hal di luar pikiran manusia (RM : 109, 126, 152,154,155,172, 180)
Konflik merupakan titik utama dalam sebuah plot. Stanton dalam An Introduction to Fiction (1965) membedakan konflik menjadi dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi diantara dua persona. Konflik ini dapat berupa pertengkaran ataupun perdebatan. Perdebatan yang terjadi adalah perdebatan mengenai proses modernitas tersebut. Banyak perdebatan yang membuat NS tidak menyukai terjadinya modernitas.
Jadi kesimpulan yang didapat dari pembahasan kali ini adalah NS seorang yang merasa bosan. Hal ini dapat terjadi karena NS merasa orang-orang disekitarnya berubah. NS merasa orang-orang mulai bertindak diluar batas kewajaran, sudah mulai tidak memiliki etika dan melupakan sebuah tradisi.
Orang-orang yang berubah adalah anak dan istri NS, lingkungan, dan orang-orang sekitar. Disini NS tidak sendiri, dia memiliki sahabat yang mendukung dan setuju dengan cara pandang NS. Kehidupan yang seperti ini di dukung dengan kehidupan di kota yang ingar-bingar membuat segala perkembangan zaman menjadi lebih cepat. Orang-orang yang hidup di kota juga lebih cepat mempraktekan dan mengaplikasikannya karena kecanggihan zaman yang ada.
Kehidupan peralihan zaman ke arah yang modern ini terjadi pada abad XIX. Situasi yang komplek yang membuat orang hidup orang mengalami masa yang bimbang apakah ingin memilih kehidupan di masa lalu atau beralih ke masa depan. Kemudian masalah ini menjadi terselesaikan oleh beberapa orang dengan cara penerimaan yang lapang terhadap modernitas tersebut. Modernitas ini kemudian dijadikan sebuah pembelajaran baru untuk kehidupan yang lebih baik. Tapi tidak serta-merta melupakan tradisi sebagai landasan sebuah moral dan etika yang baik pula.
Kesimpulan singkat ini kemudian dapat digambarkan dalam bentuk alur plot Greimas yang akan dibentuk dengan menggunakan diagram Greimas.
TEMAN-TEMAN
IDEOLOGI BARU ` MURID-MURID
NS MODERNITAS
KELUARGA SAHABAT
ORANG-ORANG SEKITAR ANAK ANGKAT
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah menganalisis cerpen RM, maka penulis berkesimpulan bahwa NS sebagai tokoh utama memiliki ideologi sendiri yang diterapkan kepada diri sendiri, lingkungan, maupun peristiwa yang terjadi. NS berpikir bahwa segala sesuatunya harus sesuai dengan ideologi tersebut. Sedangkan aturan yang terjadi di luar ideologinya, adalah salah.
Ideologi ini berupa pemikiran mengenai modernisasi. NS memiliki pemikiran yang konservatif, dia hidup di zaman yang modern tapi jiwannya masih tertinggal di masa lalu. Berbeda dengan orang-orang yang ada disekitar NS, mereka memiliki pemikiran yang maju dan sebagian besar dari mereka sudah melupakan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan yang ada.
Abad XIX banyak terjadi peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi. Di antaranya ada pehapusan perbudakan, gerakan revolusi yang menentang pemerintahan, dan perubahan seni, budaya, sosial, dan kesusastraan. Cerpen RM ini sendiri dibuat pada tahun 1889. Masih terlihat keterkaitan kondisi abad XIX dengan isi cerpen RM ini.
Keterkaitan cerpen RM dengan kondisi abad XIX yaitu, masih terdapat kelas sosial pada cerpen ini. Ini disebabkan karena masih ada sisa-sisa budaya lama yang belum dapat hilang sepenuhnya. Kemudian terjadi protes-protes kecil yang bisa dikategorikan sebagai gerakan menentang pemerintah dengan cara yang halus. Masih ada pemikiran yang menyalahkan bahwa kondisi yang runyam ini karena keterlibatan pemerintah. Padahal, kerumitan yang terjadi di dalam masyarakat ini dikarenakan adanya dua pemikiran yang berbeda. Pemikiran yang sudah menerima modernitas secara lapang dan pemikiran yang masih menentang dan berpikir bahwa modernitas itu adalah sesuatu yang menimbulkan masalah baru.
Pada dasarnya, modernitas percuma untuk dijadikan bahan perdebatan. Tidak akan ada titik tengah untuk permasalahan yang satu ini. Karena semua sudah hidup di zaman yang sudah mengarah kepada modernitas. Jadi hanya dapat diterima dengan baik modernitas tersebut tanpa melupakan tradisi, adat istiadat, norma dan kebiasaan yang sudah dilakukan secara turun-temurun.
DAFTAR PUSTAKA
Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Fahrurodji. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi. Yogyakarta Yayasan Obor Indonesia.
Faruk. 1994. Pengantar Sosial Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hauser, Arnold. 1952. The Social History of Art (Vol. I). Alfred A. Knopf : New York.
Jabrohim. 1994. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kohn, Hans. 1966. Dasar Sedjarah Rusia Moderen. Jakarta : Yayasan Dana Buku Indonesia
Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi, Gadjah Mada University Press: Jogjakarta.
Pogadaev, Viktor. 2010. Kamus Indonesia-Rusia, Indonesia-Rusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Ratna, Nyoman Kutha. 2012. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sarumpaet, Riris K. Toha. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan Dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta Gama Media.
Shaw, Harry. 1972. Dictionary of Literary Term. New York : McGraw-Hill Book Company, Inc.
Staton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Diterjemahkan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Bandung : PT Tarate
Sumardjo, Jakob dan Saini KM. 1979. Apresiasi Kesusasteran. Jakarta : Gramedia.
Wahyuningtyas, Sri dan Wijaya Heru Santosa. 2011. Sastra: Teori dan Implementasi. Surakarta : Yuma Pustaka.
Zeffry. 1999. Dari Pushkin Sampai Perestroika. Depok : Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
0 comments